Perlawanan terhadap Otoritas dan Dogma ala Socrates Seperti Dituturkan Murid-muridnya
- Image Creator/Handoko
Perlawanan terhadap Dogma Agama
Selain perlawanan terhadap otoritas politik, Socrates juga menantang dogma-dogma agama yang dipegang oleh masyarakat Athena. Ia percaya bahwa manusia harus menggunakan akal budi mereka sendiri untuk mencari kebenaran, bukan hanya mengikuti ajaran-ajaran yang diajarkan oleh agama secara buta.
Socrates menekankan pentingnya pertanyaan dan penelitian yang mendalam dalam mencari pemahaman tentang alam semesta dan tempat manusia di dalamnya. Pendekatannya yang kritis terhadap agama membuatnya dianggap sebagai ancaman oleh para pemuka agama pada zamannya.
Pengajaran Melalui Dialog
Salah satu cara utama di mana Socrates mengekspresikan perlawanannya terhadap otoritas dan dogma adalah melalui dialog dengan lawan-lawannya. Ia tidak pernah menggunakan kekerasan atau kekuatan untuk memperjuangkan pendapatnya, tetapi menggunakan kata-kata dan pertanyaan yang cerdas untuk memprovokasi pemikiran kritis.
Dalam dialog-dialognya, Socrates menunjukkan kepada lawan-lawannya bahwa tidak ada kebenaran absolut, dan bahwa kebijaksanaan sejati terletak dalam pengakuan akan ketidakpastian dan keterbatasan pengetahuan manusia. Pendekatannya yang terbuka dan rasional telah menginspirasi banyak filsuf dan pemikir yang datang setelahnya.
Warisan Perlawanan Socrates