Makna Sangkan Paraning Dumadi dalam Sutasoma Karya Empu Tantular

Ilustrasi Filsafat Jawa.jpg
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Beberapa poin penting tentang Sangkan Paraning Dumadi dalam Kakawin Sutasoma:

  • Asal-Usul Manusia: Jiwa manusia berasal dari Brahman (Tuhan) dan akan kembali kepada Brahman setelah menyelesaikan siklus reinkarnasi.
  • Tujuan Akhir Kehidupan: Tujuan akhir kehidupan manusia adalah mencapai moksa, yaitu terbebas dari siklus reinkarnasi dan bersatu dengan Brahman.
  • Hukum Karma: Kehidupan manusia di dunia ini ditentukan oleh karma, yaitu hukum sebab-akibat. Setiap perbuatan manusia akan membawa konsekuensinya di masa depan.
  • Jalan Menuju Moksa: Ada berbagai jalan yang dapat ditempuh manusia untuk mencapai moksa, seperti melalui meditasi, yoga, dan pengabdian kepada Tuhan.
Mpu Tantular, Pengarang Serat Sihgiling: Karya Sastra Jawa Kuno yang Sarat dengan Nilai Filsafat

Penerapan Sangkan Paraning Dumadi dalam Kehidupan Sehari-hari

Konsep Sangkan Paraning Dumadi tidak hanya relevan bagi umat beragama, tetapi juga dapat diterapkan oleh semua orang dalam kehidupan sehari-hari.

9 Quote dan Kutipan Filsafat Jawa sebagai Inspirasi Hidup

Berikut beberapa cara untuk menerapkan konsep ini:

  • Bertanggung jawab atas perbuatan: Setiap perbuatan yang kita lakukan akan membawa konsekuensinya. Oleh karena itu, penting untuk selalu bertindak dengan bertanggung jawab.
  • Menjalani hidup dengan penuh kesadaran: Selalu ingat bahwa hidup ini adalah titipan dan kita akan mempertanggungjawabkannya di hadapan Tuhan.
  • Berbuat baik kepada sesama: Kebaikan yang kita lakukan akan kembali kepada kita dalam bentuk kebahagiaan dan kedamaian.
  • Menjaga kesucian hati: Jauhkan diri dari pikiran dan perbuatan negatif yang dapat mengotori hati.
  • Selalu bersyukur: Syukuri setiap nikmat yang kita terima, sekecil apa pun itu.

Konsep Sangkan Paraning Dumadi dalam Kakawin Sutasoma menawarkan panduan untuk menjalani hidup yang lebih bermakna dan penuh kedamaian.

Halaman Selanjutnya
img_title
Mengenal Sekilas Tokoh-Tokoh Filsafat Jawa: Pencetus, Pewaris, dan Pemelihara Gagasan Jawa