Mengungkap Lebih Jauh Kakawin Sutasoma: Karya Monumental Empu Tantular
- Image Creator/Handoko
Malang, WISATA - Di antara gemerlap budaya Jawa Kuno, muncul nama Empu Tantular, seorang pujangga ternama yang karyanya tak lekang oleh waktu. Salah satu mahakarya Empu Tantular yang paling terkenal adalah Kakawin Sutasoma, atau yang dikenal pula dengan Serat Sihgiling.
Karya sastra Jawa Kuno ini bagaikan lautan ilmu dan kebijaksanaan, mengantarkan pembacanya pada perjalanan spiritual yang mendalam. Mari kita selami lebih jauh Kakawin Sutasoma, menelusuri makna dan pengaruhnya yang tak ternilai.
Menyibak Makna Kakawin Sutasoma
Kakawin Sutasoma bercerita tentang perjalanan spiritual Sutasoma, seorang raja muda yang ingin mencapai kesempurnaan hidup. Sutasoma, yang digambarkan sebagai sosok yang adil, bijaksana, dan penuh kasih sayang, melakukan berbagai pengembaraan untuk mencari guru dan pengetahuan spiritual.
Sepanjang perjalanannya, Sutasoma bertemu dengan berbagai tokoh dan peristiwa yang memberinya pelajaran berharga tentang kehidupan.
Beberapa pelajaran penting yang dapat dipetik dari Kakawin Sutasoma, antara lain:
- Manunggaling Kawula Gusti: Hubungan manusia dengan Tuhan. Kakawin Sutasoma menekankan pentingnya hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan.
- Sangkan Paraning Dumadi: Asal-usul dan tujuan akhir kehidupan. Karya ini mengajak kita untuk merenungkan makna hidup dan tujuan akhir kita di dunia ini.
- Tri Dharma: Tiga kewajiban manusia, yaitu berbakti kepada Tuhan, sesama manusia, dan alam semesta. Kakawin Sutasoma mengingatkan kita untuk selalu menjalankan kewajiban kita dengan penuh tanggung jawab.
- Moksa: Pencapaian kesempurnaan hidup. Karya ini menunjukkan bahwa kesempurnaan hidup dapat dicapai melalui proses spiritual dan moral yang panjang.