Kerangka Ibu-Anak Berpelukan Berusia 4.000 Tahun Korban Gempa Lajia, Tiongkok
- Facebook/archaeologyworldwide
Malang, WISATA – Kerangka yang diduga ibu dan anak merupakan korban gempa kuno yang pernah melanda masyarakat Tionghoa di Lajia kini dipajang di Museum Reruntuhan Lajia.
Korban Lajia pertama kali ditemukan pada tahun 2000 di sebuah gua loess, salah satu dari sekian banyak pemukiman yang terdiri dari gua dan rumah.
Dilansir dari archaeologyworldwide.com, reruntuhan Lajia berada di Provinsi Qinghai di Tiongkok Barat Laut, dekat Hulu Sungai Kuning. China People’s Daily mengatakan bahwa situs tersebut membuat orang menangis; para korban terlihat berkumpul bersama di saat-saat terakhir mereka. Salah satu tampilan menunjukkan para wanita memeluk anak-anak mereka sebagai upaya untuk melindungi mereka.
Pemandangan ini mengingatkan kita pada korban kota Romawi Pompeii yang hancur akibat letusan Vesuvius pada tahun 79 Masehi.
Salah satu perbedaannya adalah masyarakat Pompeii ditampilkan dengan rasa kemanusiaan yang demikian karena mereka terawetkan oleh abu vulkanik dan lumpur, sedangkan sisa-sisa kerangka di Lajia menimbulkan kengerian.
Gempa bumi mengguncang tanah di sekitar mereka, memicu tanah longsor yang turun dan merobohkan bangunan Zaman Perunggu tempat orang-orang berlindung.
Bangunan itu adalah rumah keluarga yang menurut orang-orang akan aman. Di salah satu dinding yang dilestarikan untuk selamanya adalah seorang wanita yang sedang memeluk anaknya, tengkoraknya menghadap ke atas saat dia membelai anak di pelukannya.