Mpu Tantular, Pengarang Serat Sihgiling: Karya Sastra Jawa Kuno yang Sarat dengan Nilai Filsafat

Ilustrasi Mpu Tantular
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Bottom of Form

Mengurai Makna Tri Dharma dalam Sutasoma Karya Empu Tantular

Mengapa Serat Sihgiling Menonjol?

Serat Sihgiling merupakan salah satu karya sastra Jawa kuno yang terkenal akan kedalaman pemikirannya. Karya ini tidak hanya mengisahkan cerita-cerita epik, tetapi juga sarat dengan ajaran moral dan filsafat yang mendalam. Di dalamnya, Mpu Tantular mengangkat berbagai tema universal seperti kehidupan, cinta, kematian, dan pencarian makna hidup.

Makna Sangkan Paraning Dumadi dalam Sutasoma Karya Empu Tantular

Nilai-nilai Filsafat dalam Serat Sihgiling

1.    Konsep Kehidupan dan Kematian: Serat Sihgiling merenungkan tentang sifat fana kehidupan manusia dan pentingnya persiapan untuk kehidupan setelah kematian. Hal ini mencerminkan pemikiran tentang karma dan reinkarnasi, yang merupakan bagian integral dari filsafat Hindu-Buddha yang memengaruhi sastra Jawa kuno.

Mengurai Makna Manunggaling Kawula Gusti dalam Kakawin Sutasoma Karya Empu Tantular

2.    Kesadaran akan Kebersamaan: Karya ini juga menyoroti pentingnya solidaritas dan kerjasama di antara manusia. Konsep "Manunggaling Kawula Gusti" atau persatuan dengan Tuhan menjadi tema sentral dalam karya Mpu Tantular, yang menekankan pentingnya mencari kesatuan dengan alam semesta dan penciptanya.

3.    Pencarian Makna Hidup: Dalam Serat Sihgiling, Mpu Tantular mengajak pembaca untuk merenungkan tentang tujuan hidup dan arti keberadaan manusia di dunia ini. Hal ini mengundang pembaca untuk berpikir lebih dalam tentang eksistensi dan makna kehidupan.

Halaman Selanjutnya
img_title