Filsafat Cina: Memahami Sejarah, Pengertian, Tokoh, Karya, dan Pengaruhnya

Tokoh Filsafat Cina
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA - Filsafat Cina telah menjadi salah satu warisan intelektual yang paling berpengaruh di dunia, memberikan pandangan mendalam tentang alam semesta, moralitas, dan kehidupan manusia. Dengan akar yang dalam dalam sejarah Tiongkok, filsafat ini telah membentuk fondasi budaya dan pemikiran yang mempengaruhi tidak hanya Tiongkok, tetapi juga banyak negara di Asia dan di seluruh dunia.

Sejarah Terbentuknya Aliran Filsafat Empirisme

Sejarah Filsafat Cina

Filsafat Cina memiliki akar yang panjang, dimulai dari periode kuno Tiongkok pada abad ke-6 atau ke-5 SM. Periode ini ditandai dengan munculnya tokoh-tokoh seperti Kongzi (Konfusius), yang ajarannya menjadi dasar Konfusianisme, serta Laozi, yang mengembangkan prinsip-prinsip Taoisme.

Bagaimana Pemikiran Aristoteles Membentuk Langkah Besar Alexander Agung?

Selama periode Negara-negara Berperang (abad ke-5 hingga ke-3 SM), berbagai aliran filsafat seperti Konfusianisme, Taoisme, dan Mohisme muncul dan bersaing satu sama lain. Periode ini juga menyaksikan penyebaran aliran Legalisme, yang menekankan pada hukum yang ketat dan kekuasaan negara yang kuat.

Pengertian Filsafat Cina

Hubungan Misterius Aristoteles dan Alexander Agung: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar?

Filsafat Cina mencakup kerangka pemikiran yang luas tentang alam semesta, manusia, moralitas, dan kehidupan. Ini mencakup berbagai aliran seperti Konfusianisme, Taoisme, Legalisme, dan Mohisme, masing-masing dengan pandangan uniknya tentang dunia.

Konfusianisme menekankan moralitas, etika, ritual, dan tata kelola pemerintahan yang baik, sementara Taoisme mengusulkan jalan hidup yang mengikuti aliran alam dan menekankan kesederhanaan serta keselarasan dengan Tao. Legalisme, di sisi lain, menekankan hukum yang ketat dan kebijakan yang keras untuk menjaga keteraturan sosial.

Halaman Selanjutnya
img_title