Ada Andil Makhluk Luar Angkasa dalam Pembangunan Candi Kailasa d India

Candi Kailasa India
Sumber :
  • Facebook/Archaeologynewsnetwork

Malang, WISATA – Para arkeolog baru-baru ini menemukan sebuah candi yang mungkin merupakan keajaiban dunia berikutnya, yang diukir dari batu gunung oleh orang-orang zaman dahulu. Candi ini dikenal sebagai Candi Kailasa di Elora, Maharashtra, India

Revolusi Industri dengan Drone: Penerapan yang Mengubah Cara Kita Bekerja di Berbagai Sektor

Beberapa orang menyebutnya Kailash. Candi Kailasa didedikasikan untuk agama Hindu dan diperintahkan untuk dibangun di India kuno oleh Raja Krishna I dari dinasti Rashtrakuta. 

Yang mengejutkan dan membuat takjub para ilmuwan adalah pembangunan candi tersebut. Berbeda dengan kebanyakan candi yang dibangun dari bawah ke atas, candi Kailasa diukir langsung dari batu gunung. Yang lebih menakjubkan lagi, 400.000 ton batu digali dan diseret keluar. Selama pembangunan candi.

Mengungkap Cara Drone Mengoptimalkan Produktivitas di Pertanian, Konstruksi, dan Pemantauan Lingkung

Candi ini dibangun sekitar abad ke-8 Masehi dan sungguh menarik bahwa teknologi pada masa itu bisa berkontribusi pada tugas konstruksi yang sangat penting ini. 

Orang mungkin bertanya-tanya tentang cakupan pembangunannya dan memperkirakan candi tersebut akan selesai setelah beberapa dekade atau abad. Namun menurut perkiraan ilmiah, pembangunan candi tersebut hanya membutuhkan waktu kurang dari 18 tahun. 

Drone: Teknologi Canggih yang Mempercepat Kemajuan di Pertanian, Konstruksi, dan Logistik

Diperkirakan 60 ton batu dipindahkan setiap hari selama tahap pembangunan candi. Para pekerja candi bekerja selama 12 jam sehari untuk mengangkut setidaknya 5 ton batu keluar dari gunung per jam.

Para ilmuwan masih belum sepenuhnya mengetahui metode konstruksi yang digunakan bersama dengan peralatan yang tersedia selama periode tersebut dan masih bingung dengan ruang lingkup operasinya. 

Candi Kailasa merupakan bagian dari kompleks 34 vihara dan candi yang terbentang seluas 2 kilometer. Karena semuanya dipotong dari lereng gunung, gua-gua tersebut secara kolektif dikenal sebagai gua Elora, yang diukir dari tebing basal. 

Candi ini memiliki tinggi 98 kaki, lebar 109 kaki dan kedalaman 164 kaki. Hal ini menjadikannya salah satu struktur terbesar yang diketahui di planet ini. Pintu masuk candi menghadap ke barat. Yang luar biasa dari pintu masuk ini adalah tingkat akurasi hadapnya, yang memberikan sudut 270-275 derajat pada kompas. 

Gerbang 2 lantai menghiasi pintu masuk candi, yang selanjutnya mengarah ke halaman berbentuk U.

Candi ini didedikasikan untuk pemujaan Dewa Wisnu dan Dewa Siwa dan dewa dari kedua dewa tersebut menyelaraskan bagian dalam candi. Arkade tiga lantai berjajar di sekeliling halaman dan memamerkan banyak patung dan panel dengan keindahan dan desain yang luar biasa.

Tangga dan jembatan yang rumit dan megah menghubungkan berbagai area candi, menambah kemegahan tempat tersebut.

Seperti telah disebutkan sebelumnya, waktu pembangunan bait suci dan teknologi yang tersedia pada masa itu ditambah dengan waktu yang dibutuhkan untuk membangun dan cakupan pembangunan yang penting telah membuat banyak orang bingung. 

Keseluruhan prestasi tersebut akan sangat sulit bahkan tidak mungkin dicapai pada saat itu. Namun sebuah teori mengungkapkan, bahwa makhluk luar angkasa memberikan andil dalam pembangunan candi ini