Monadology: Kontribusi Gottfried Wilhelm Leibniz dalam Filsafat Rasionalisme

Gottfried Wilhelm Leibniz
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA - Monadology, karya yang ditulis oleh filsuf Jerman terkemuka, Gottfried Wilhelm Leibniz, adalah salah satu karya paling penting dalam sejarah filsafat Barat. Karya ini memperkenalkan konsep monadisme, yang merupakan konsep sentral dalam pemikiran Leibniz tentang alam semesta dan realitas. Artikel ini akan membahas Monadology sebagai karya utama Leibniz dalam kerangka filsafat rasionalisme, menjelaskan konsep monadisme, serta mengeksplorasi pengaruhnya dalam sejarah pemikiran filsafat.

Plato: Mengapa Kita Terjebak dalam Bayangan dan Bagaimana Filsafat Membebaskan Kita

1. Riwayat Hidup Gottfried Wilhelm Leibniz

Gottfried Wilhelm Leibniz lahir pada 1 Juli 1646 di Leipzig, Sachsen, Kekaisaran Romawi Suci (sekarang Jerman). Dia dikenal sebagai salah satu pemikir paling brilian dalam sejarah filsafat Barat. Leibniz belajar di Universitas Leipzig dan meraih gelar doktor di bidang hukum pada usia 20 tahun. Selama hidupnya, ia tidak hanya aktif dalam bidang filsafat, tetapi juga dalam matematika, logika, teologi, dan ilmu pengetahuan.

Mengapa Dialog-dialog Plato Seperti 'Meno' dan 'Timaeus' Masih Dipelajari hingga Kini?

2. Kontribusi dalam Filsafat Rasionalisme

Sebagai seorang rasionalis, Leibniz percaya bahwa pengetahuan dan kebenaran dapat diperoleh melalui akal budi dan pemikiran rasional. Karyanya, Monadology, adalah manifestasi dari pandangan rasionalisnya. Dalam karya ini, Leibniz mengembangkan konsep monadisme, yang menyatakan bahwa realitas terdiri dari entitas dasar yang disebut monad. Monad adalah substansi tak terbagi yang tidak memiliki bagian atau struktur internal. Masing-masing monad adalah cermin dari seluruh alam semesta, mencerminkan keberadaan, keberlanjutan, dan kehendak Tuhan.

Dari Cinta hingga Jiwa: Eksplorasi Gagasan Plato dalam 'Symposium', 'Phaedo', dan Dialog Lainnya

3. Eksplorasi Konsep Monadisme

Monadology menjelaskan bahwa monad-monad ini berbeda dalam tingkat kesadaran dan kegiatan internal. Beberapa monad, seperti jiwa manusia, memiliki kesadaran dan kemampuan untuk merasakan, berpikir, dan merasakan dunia di sekitarnya. Monads lain mungkin hanya memiliki tingkat kegiatan internal yang lebih rendah. Namun, semua monad, menurut Leibniz, terhubung dan saling berinteraksi sesuai dengan rencana ilahi.

Halaman Selanjutnya
img_title