Filsafat Platonisme: Pengertian, Konsep Utama Tokoh, Pengikut, dan Pengaruh
- Image creator Bing/ Handoko
Malang, WISATA - Filsafat Platonisme, yang berasal dari nama filsuf Yunani kuno Plato, telah menjadi salah satu aliran filsafat yang paling berpengaruh dalam sejarah pemikiran Barat. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pengertian, konsep utama, pengikut, dan pengaruh dari aliran filsafat Platonisme.
Pengertian Platonisme
Platonisme adalah aliran filsafat yang didasarkan pada pemikiran dan ajaran Plato, seorang filsuf Yunani kuno yang hidup sekitar abad ke-5 dan ke-4 SM. Aliran ini mengandung berbagai gagasan tentang realitas, pengetahuan, etika, politik, dan kehidupan manusia yang ditemukan dalam karya-karya Plato, terutama dalam dialog-dialognya seperti "The Republic", "Symposium", dan "Phaedo".
Konsep Utama Plato
1. Teori Ide: Salah satu konsep utama Plato adalah teori ide, yang menyatakan bahwa di balik realitas fisik yang kita lihat, ada dunia ide yang lebih nyata dan abadi. Ide-ide ini merupakan bentuk murni dari konsep-konsep seperti kebaikan, keindahan, dan keadilan, dan dunia fisik hanya merupakan bayangan atau peniruan dari dunia ide.
2. Pembelajaran sebagai Pemulihan: Plato juga mengajarkan bahwa pembelajaran sejati bukanlah penerimaan informasi baru, tetapi pemulihan pengetahuan yang telah ada dalam jiwa manusia sejak awal. Jiwa manusia dianggap telah mengalami inkarnasi sebelumnya di dunia ide, dan pembelajaran adalah proses mengingat kembali pengetahuan yang telah ada.
3. Teori Kehidupan Setelah Kematian: Plato juga menyajikan pandangan tentang kehidupan setelah kematian dalam karyanya "Phaedo". Menurutnya, jiwa yang bijaksana akan melepaskan diri dari tubuh fisik dan melanjutkan perjalanan ke dunia ide setelah kematian, sementara jiwa yang kurang bijaksana akan terikat pada siklus reinkarnasi di dunia fisik.
Pengikut Plato
Plato memiliki banyak pengikut yang memperluas dan mengembangkan ajaran-ajarannya setelah kematiannya. Di antara pengikut terkenalnya adalah:
1. Aristoteles: Seorang murid Plato yang kemudian menjadi filsuf terkenal dalam dirinya sendiri. Meskipun memiliki perbedaan pendapat dengan guru-gurunya, Aristoteles masih sangat dipengaruhi oleh pemikiran Plato dalam banyak aspek.
2. Plotinus: Seorang filsuf neoplatonik yang hidup pada abad ke-3 Masehi dan mendirikan sekolah neoplatonisme di Roma. Plotinus memperluas pemikiran Plato ke arah spiritualitas dan mistisisme.
Pengaruh Plato
Filsafat Plato memiliki pengaruh yang sangat besar dalam sejarah pemikiran Barat. Beberapa dampaknya yang paling penting adalah:
1. Pengaruh dalam Filsafat: Pemikiran Plato menjadi dasar bagi berbagai aliran filsafat, termasuk neoplatonisme, idealisme, dan rasionalisme. Konsep-konsep seperti ide, keadilan, dan bentuk-bentuk yang sempurna masih menjadi subjek penelitian dan perdebatan dalam filsafat modern.
2. Pengaruh dalam Politik: Konsep-konsep politik Plato, seperti "The Republic" dan gagasan tentang negara ideal yang dipimpin oleh filsuf-raja, telah mempengaruhi pemikiran politik di berbagai negara dan zaman.
3. Pengaruh dalam Pendidikan: Pemikiran Plato tentang pendidikan, terutama konsep tentang pembelajaran sebagai pemulihan, telah menjadi dasar bagi banyak sistem pendidikan di seluruh dunia.
Filsafat Platonisme, yang didasarkan pada pemikiran Plato, adalah salah satu aliran filsafat yang paling berpengaruh dalam sejarah pemikiran Barat. Konsep-konsep utamanya tentang teori ide, pembelajaran sebagai pemulihan, dan kehidupan setelah kematian telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemikiran manusia dalam berbagai bidang, termasuk filsafat, politik, dan pendidikan.
Dengan memahami pengertian, konsep utama, pengikut, dan pengaruh dari aliran filsafat Platonisme, kita dapat menghargai warisan intelektual yang telah ditinggalkan oleh Plato dan para pengikutnya, serta memahami relevansinya dalam pemikiran manusia hingga saat ini.