Para Filsuf Islam dalam Periode Filsafat Klasik Beserta Karya Utamanya
Sabtu, 20 April 2024 - 23:00 WIB
Sumber :
- Image Creator/Handoko
3. Ibnu Sina (Avicenna)
Ibnu Sina, atau dikenal di Barat sebagai Avicenna, lahir pada tahun 980 Masehi di Uzbekistan. Dia adalah salah satu filsuf dan cendekiawan terbesar dalam sejarah Islam, yang juga berperan dalam perkembangan ilmu kedokteran. Beberapa karya utamanya meliputi:
- "The Book of Healing" (Al-Shifa'): Karya monumental yang menggabungkan filsafat dan ilmu kedokteran.
- "The Canon of Medicine" (Al-Qanun fi al-Tibb): Ibnu Sina menyusun pengetahuan medis dalam karya ini, yang menjadi rujukan utama dalam ilmu kedokteran selama berabad-abad.
4. Al-Ghazali (Algazel)
Baca Juga :
Pengaruh Aristoteles dan Neoplatonisme dalam "On the Intellect" (Fi al-'Aql) Karya Al-Kindi
Abu Hamid Muhammad al-Ghazali, lahir pada tahun 1058 Masehi di Persia (sekarang Iran), dikenal sebagai salah satu tokoh terbesar dalam sejarah Islam. Dia adalah seorang filosof, teolog, dan mistikus yang memiliki pengaruh besar dalam pemikiran Islam. Beberapa karya utamanya termasuk:
- "The Incoherence of the Philosophers" (Tahafut al-Falasifah): Al-Ghazali mengkritik filsuf-filsuf klasik dalam karya ini, menegaskan pentingnya wahyu dalam mencapai pengetahuan sejati.
- "The Revival of Religious Sciences" (Ihya' 'Ulum al-Din): Karya ini membahas berbagai aspek kehidupan spiritual dan praktik keagamaan dalam Islam.
5. Ibnu Rusyd (Averroes)
Halaman Selanjutnya
Ibnu Rusyd, atau dikenal sebagai Averroes di Barat, lahir pada tahun 1126 Masehi di Spanyol. Dia adalah seorang filosof, ahli hukum, dan dokter yang memainkan peran penting dalam memperkenalkan pemikiran Aristoteles ke dunia Barat. Beberapa karya utamanya meliputi: