Aliran Filsafat yang Dikelompokkan Berdasarkan Tokoh atau Aliran Spesifik dalam Sejarah Filsafat
- Image Creator/Handoko
Epikurianisme didasarkan pada ajaran-ajaran Epikuros, seorang filsuf Yunani kuno. Aliran ini menekankan pada pencarian kebahagiaan dan kesenangan yang berasal dari ketenangan jiwa dan tubuh. Epikuros mengajarkan bahwa kebahagiaan adalah tujuan tertinggi manusia dan dapat dicapai melalui penghindaran rasa sakit dan pencarian kenikmatan sederhana.
Neoplatonisme adalah perkembangan dari ajaran Plato yang dipelopori oleh Plotinus, seorang filsuf Romawi abad ke-3 Masehi. Aliran ini menekankan pada pengalaman mistis dan pencarian kesatuan dengan realitas yang lebih tinggi melalui kontemplasi dan introspeksi. Plotinus mengajarkan bahwa segala sesuatu berasal dari Satu yang agung, dan kehidupan manusia adalah perjalanan kembali menuju kesatuan dengan Satu itu.
6. Pragmatisme
Pragmatisme adalah aliran filsafat yang berkembang di Amerika Serikat pada abad ke-19 dan ke-20, yang didirikan oleh filsuf seperti Charles Sanders Peirce, William James, dan John Dewey. Aliran ini menekankan pada pentingnya pengalaman praktis dan konsekuensi-konsekuensi ide dalam menentukan kebenaran atau kesahihan suatu gagasan.
Melalui pemahaman yang mendalam tentang berbagai aliran filsafat ini, kita dapat mengeksplorasi berbagai pandangan dan pendekatan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan filosofis yang mendalam. Setiap aliran memiliki kontribusi uniknya sendiri dalam membentuk pemikiran manusia dan tetap menjadi subjek yang menarik untuk dipelajari dalam dunia filsafat.