Poin-poin Inilah yang menjadi Kritik Plato terhadap Sofisme

Perdebatan Plato dan Kaum Sofis (ilustrasi)
Sumber :
  • Handoko/istimewa

Malang, WISATA - Sofisme, aliran pemikiran dalam filsafat Yunani kuno yang mengutamakan retorika dan relatifnya kebenaran, menjadi objek kritik yang serius bagi Plato, salah satu filsuf paling terkemuka dalam sejarah pemikiran Barat. Dalam karyanya, terutama dalam dialog-dialognya seperti "Theaetetus" dan "Sophist", Plato menguraikan sejumlah kritik yang tajam terhadap sofisme. Berikut adalah beberapa poin utama dari kritik Plato terhadap sofisme:

Pesan Terakhir Socrates Kepada Xantippe Istrinya, Saat Akan Dihukum Mati

1. Relativisme Moral

Salah satu kritik utama Plato terhadap sofisme adalah pandangan mereka yang relatif terhadap moralitas. Sofis sering mengajukan bahwa kebenaran dan keadilan bersifat relatif, bergantung pada pandangan individu atau masyarakat pada waktu dan tempat tertentu. Plato menolak pandangan ini dengan menegaskan bahwa ada kebenaran yang objektif dan prinsip-prinsip moral yang tetap, yang tidak dapat dikompromikan oleh opini subjektif.

Paham Materialisme Absolut Ludwig Feuerbach dan Ditentang Para Tokoh Agama

2. Manipulasi Bahasa

Plato juga mengkritik sofis karena kecenderungan mereka dalam memanipulasi bahasa untuk mencapai tujuan mereka, terutama dalam konteks debat dan argumen. Mereka sering menggunakan retorika yang cemerlang untuk mengelabui lawan-lawan mereka dan memenangkan argumen tanpa memperhatikan kebenaran yang sebenarnya. Menurut Plato, pendekatan ini tidak bermoral dan menghasilkan pengetahuan yang dangkal.

Inilah Para Tokoh-tokoh yang Mengkritik "The Essence of Christianity" Ludwig Feuerbach

3. Ketidakjelasan Konsep

Dalam karyanya, Plato sering menunjukkan bahwa sofis sering menggunakan konsep-konsep yang tidak jelas atau ambigu dalam argumen mereka. Mereka mungkin menggunakan definisi yang samar atau mengubah arti kata-kata sesuai kepentingan mereka. Plato menilai pendekatan semacam ini sebagai tidak jujur dan tidak ilmiah, karena tidak memberikan dasar yang kokoh untuk pengetahuan yang sejati.

Halaman Selanjutnya
img_title