Ibnu Khaldun: "Kemuliaan yang Benar adalah yang Dicapai oleh Kemampuan, Bukan oleh Keturunan"

Ibnu Khaldun (ilustrasi)
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA - Ibnu Khaldun, seorang filsuf dan sejarawan Muslim terkemuka dari abad ke-14, telah meninggalkan warisan berupa kata-kata bijak yang terus menginspirasi dan memotivasi generasi setelahnya. Salah satu pernyataan paling terkenalnya adalah: "Kemuliaan yang benar adalah yang dicapai oleh kemampuan, bukan oleh keturunan." Pernyataan ini mencerminkan nilai-nilai kesetaraan, keadilan, dan penghargaan terhadap usaha individu.

Menjadi Gladiator: Antara Kematian dan Kemuliaan di Colosseum Romawi

Arti Kemuliaan yang Sejati

Dalam pernyataannya, Ibnu Khaldun menyoroti pentingnya mengukur kemuliaan seseorang berdasarkan prestasi dan kemampuannya sendiri, bukan berdasarkan keturunan atau status sosialnya. Kemuliaan yang sejati tidak dapat diberikan secara turun-temurun, tetapi harus dihasilkan melalui usaha, kerja keras, dan dedikasi individu.

9 Tokoh Islam Paling Berpengaruh yang Mengubah Sejarah Dunia

Penolakan Terhadap Kepentingan Keturunan

Ibnu Khaldun menolak pandangan yang menekankan pentingnya keturunan atau kebangsawanan dalam menentukan nilai seseorang. Baginya, hakikat kemuliaan seseorang tidak terletak pada garis keturunan atau kebangsawanan, tetapi pada pencapaian dan kontribusinya dalam kehidupan.

Konsep Negara Ideal Plato: Solusi untuk Krisis Politik atau Sekadar Mimpi?

Inspirasi untuk Masyarakat Meritokrasi

Pernyataan Ibnu Khaldun menginspirasi visi masyarakat yang didasarkan pada prinsip meritokrasi, di mana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai kesuksesan dan dihargai berdasarkan prestasinya sendiri, bukan latar belakang atau kedudukan keluarga mereka.

Halaman Selanjutnya
img_title