7 Quote dan Kutipan Terbaik Filsuf dan Cendekiawan Muslim Ibnu Khaldun yang Banyak Menginspirasi
- Islam.co
Malang, WISATA - Sebagai salah satu tokoh intelektual terbesar dalam sejarah Islam, Ibnu Khaldun telah menyumbangkan pandangan yang mendalam tentang politik, sejarah, dan masyarakat. Karyanya yang monumental, "Muqaddimah", telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia. Berikut adalah 7 kutipan terbaik Ibnu Khaldun yang tetap relevan dan menginspirasi hingga saat ini:
1. "Kemuliaan yang benar adalah yang dicapai oleh kemampuan, bukan oleh keturunan." Kutipan ini menyoroti pentingnya prestasi individual dan kemampuan seseorang, bukan hanya latar belakang atau keturunan mereka. Ibnu Khaldun menegaskan bahwa keberhasilan sejati didasarkan pada usaha dan bakat yang dimiliki seseorang.
2. "Kegagalan itu adalah suatu cara bagi Allah untuk memberikan kita pelajaran." Dalam kutipan ini, Ibnu Khaldun mengajarkan pentingnya belajar dari kegagalan. Baginya, kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, tetapi justru merupakan kesempatan untuk tumbuh dan belajar menjadi lebih baik.
3. "Sesungguhnya dalam kesulitan itu ada kemudahan." Ibnu Khaldun mengajarkan bahwa di tengah tantangan dan kesulitan, ada peluang untuk menemukan jalan keluar. Kutipan ini menginspirasi untuk tetap optimis dan gigih dalam menghadapi cobaan hidup.
4. "Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan satu sama lain." Kutipan ini menekankan pentingnya hubungan sosial dalam kehidupan manusia. Ibnu Khaldun mengajarkan bahwa solidaritas sosial (asabiyyah) merupakan fondasi dari kekuatan suatu masyarakat.
5. "Kemiskinan tidak datang dari kurangnya kekayaan, tetapi dari keinginan yang tidak terbatas." Ibnu Khaldun menyoroti akar dari masalah kemiskinan, yaitu sikap serakah dan tidak puas. Kutipan ini mengajak untuk mempertimbangkan kembali nilai-nilai yang sebenarnya penting dalam kehidupan.
6. "Ketika keadilan hilang, maka kekuatanpun akan menjadi lemah." Dalam kutipan ini, Ibnu Khaldun menegaskan pentingnya keadilan dalam mempertahankan kekuasaan dan stabilitas masyarakat. Tanpa keadilan, kekuatan akan kehilangan legitimasinya.