Etnaprana Kekuatan Spiritual dalam Membakar Sebuah Dupa

Bakar Dupa adalah Kebiasaan Lama Masyarakat Kita
Sumber :
  • pixabay

Malang, WISATA – Pembakaran dupa sama kunonya dengan manusia itu sendiri. Ini adalah praktik yang telah digunakan untuk mengekspresikan cinta kepada alam semesta. Bahkan kegiatan bakar dupa telah menjadi ritual suatu masyarakat dalam majelis-majelis ibadah. 

Jejak Kebijaksanaan: Langkah Filosofis Socrates, Confucius, Rumi, dan Hasyim Asy’ari

Pembakaran dupa adalah bagian mendasar dari pengalaman manusiawi kita. Pembakaran dupa merupakan etnaprana, yang tumbuh dalam masyarakat kita sejak lama. Dengan perkembangan manusia modern, pengalaman dan tradisi yang sama itu diteruskan, ke dalam rumah kita. 

Dilansir dari supernatural.com, berikut adalah manfaat spiritual dari membakar dupa:

Jejak Kebijaksanaan: Pelajaran Hidup dari Filsuf Yunani Plato, Buddha, Rumi, dan Sunan Kalijaga

Dupa sebagai Timer 

Setelah dupa menyala, dibutuhkan sekitar 30 menit hingga 1 jam untuk terbakar sepenuhnya. Anda dapat memicunya ketika Anda memulai meditasi, bekerja, atau selama pertemuan. Aromanya juga bisa menjadi pencatat waktu yang lebih lembut, daripada abrasivitas jam atau alarm. Bagi manusia purba, mereka menggunakan dupa untuk mengukur waktu sebagai pengganti lilin. 

Mengapa Stoicisme Pierre Hadot Relevan di Dunia yang Penuh Stres?

Meditasi 

Dalam banyak praktik keagamaan, membakar dupa diyakini memperdalam perhatian kita dan memberdayakan fokus spiritual kita. Aroma dupa dapat membantu Anda memanfaatkan koneksi spiritual Anda. Ini menenangkan lingkungan dan pikiran Anda, membersihkan ruang untuk perjalanan dalam dan luar. Paling baik digunakan sebagai ritual prameditasi di awal setiap sesi. 

Halaman Selanjutnya
img_title