Terjebak Mengejar Rakun, Anjing Ini Ditemukan Jadi Mumi dalam Batang Pohon setelah 20 Tahun
- Facebook/acharya balakrishnan
Menurut Newsweek, anjing itu cukup berlari ke lubang di bagian bawah pohon dan para penebang menemukannya dalam keadaan kering, menjadi mumi dan membatu dalam perjuangan abadi untuk melarikan diri dari keadaan.
Fenomena aneh ini baru-baru ini dijelaskan oleh Kristina Killgrove – seorang antropolog biologi di University of West Florida yang mempelajari pembusukan pada manusia.
Setelah manusia atau hewan mati, mikroba dalam tubuh 'dibiarkan tidak terkendali oleh proses biologis yang membuat mereka tetap terkendali kehidupannya'. Mereka mulai memakan tubuh dan kemudian mikroorganisme dalam usus memulai proses pembusukan.
"Mereka tumbuh, mereka bereproduksi dan mereka mulai mengambil alih tubuh," kata Killgrove kepada Newsweek. "Itu bagian yang menjijikkan". Mayat membusuk dan bakteri, jamur, serangga, dan hewan lain datang untuk memakan sisa-sisanya.
Tapi, kasus dengan anjing yang kemudian diberi nama 'Stuckie' ini berbeda. Pohon ek kastanye mengandung bahan yang menyerap kelembaban dan mengeringkan lingkungannya, yaitu tanin. "Pengering" alami ini mencegah pembusukan anjing selama hampir 60 tahun.
Stuckie sekarang tinggal di sebuah museum yang dikenal sebagai Southern Forest World. "Dia anjing pemburu, jadi kami berasumsi bahwa dia mengejar sesuatu di pohon," kata Bertha Sue Dixon, yang mengelola sebuah museum bernama Southern Forest World.
Dixon percaya bahwa posisi dan bentuk pohon, dengan udara yang mengalir ke atas, juga membantu tubuh anjing menjadi seperti itu. "Itu seperti efek cerobong asap," Dixon menjelaskan. "Jadi apa pun yang memakan daging mati tidak akan pernah tahu dia (anjing) ada di dalam pohon."