Seneca: Mengapa Kesuksesan Tidak Pernah Membuat Kita Puas?
- Image Creator/Handoko
4. Fokus pada Penilaian Luar
Banyak orang mengejar kesuksesan demi validasi orang lain, bukan untuk memenuhi makna hidupnya sendiri. Hasilnya? Setelah sukses pun, tetap merasa kosong karena pengakuan tak pernah cukup.
Filsafat Stoik: Sukses yang Sejati Datang dari Dalam
Seneca, sebagai filsuf Stoik, memisahkan antara "sukses lahiriah" dan "sukses batiniah". Sukses lahiriah bersifat eksternal—pencapaian, harta, jabatan. Sukses batiniah adalah kemampuan untuk hidup sesuai prinsip, dengan damai, dan tanpa tergantung pada penilaian orang lain.
Menurut Seneca, orang yang tenang, jujur, sabar, dan bijak jauh lebih layak disebut sukses daripada mereka yang hanya kaya atau terkenal, tetapi kehilangan arah hidup. Kesuksesan sejati adalah ketika seseorang bisa hidup selaras dengan jati dirinya.
Mengubah Cara Pandang Kita tentang Sukses
Agar hidup lebih damai dan memuaskan, Seneca mengajak kita untuk mengubah cara pandang tentang kesuksesan: