‘Philosophy for Life’: Ketika Buku Filsafat Jadi Panduan Bertahan Hidup

Jules Evans
Sumber :
  • Cuplikan layar

Jakarta, WISATA - Di tengah lonjakan stres, kecemasan, dan krisis eksistensial yang dirasakan banyak orang di zaman modern, siapa sangka bahwa solusi hidup justru bisa ditemukan dalam buku filsafat kuno? Inilah yang berhasil diangkat oleh Jules Evans, penulis dan peneliti asal Inggris, dalam bukunya yang berjudul Philosophy for Life and Other Dangerous Situations.

Jangan Buang Hidup Anda untuk Orang Lain: Nasihat Hidup Marcus Aurelius yang Menggugah

Buku ini bukan sekadar kumpulan teori dari masa lalu. Ia adalah panduan bertahan hidup—buku saku mental untuk menghadapi dunia yang makin kompleks. Dengan meramu ajaran filsuf Stoik seperti Epiktetos dan Marcus Aurelius, serta menggabungkannya dengan pendekatan psikologi modern seperti Cognitive Behavioral Therapy (CBT), Evans menghadirkan filsafat sebagai alat praktis untuk mengelola pikiran, emosi, dan kehidupan.

Filsafat yang Bekerja di Dunia Nyata

Marcus Aurelius dan Pesan Kehidupan: Hanya Diri Sendiri yang Bisa Merugikan Kita

Alih-alih menyajikan wacana rumit, Evans menghidupkan kembali filsafat sebagai seni hidup. Ia membuktikan bahwa pemikiran kuno bukan hanya untuk dipelajari di ruang kelas, tetapi bisa diterapkan langsung dalam kehidupan sehari-hari.

Dari mengelola rasa takut, menghadapi kehilangan, hingga mengatasi kekecewaan, setiap bab dalam buku ini dirancang untuk menjawab persoalan nyata manusia. Bagi Evans, filsafat adalah terapi jiwa—bukan untuk lari dari kenyataan, tapi untuk memeluknya dengan penuh kesadaran.

Kualitas Pikiran Menentukan Kebahagiaan Hidup: Pesan Abadi Marcus Aurelius yang Relevan di Era Modern

Inti dari Filsafat Stoik: Kendali Diri dan Ketahanan Emosional

Salah satu ajaran utama yang diangkat Evans adalah membedakan antara apa yang bisa dan tidak bisa kita kendalikan. Ini adalah prinsip Stoik klasik yang telah terbukti relevan sepanjang zaman.

Halaman Selanjutnya
img_title