Seneca: Tak Ada yang Lebih Mulia daripada Hati yang Penuh Rasa Syukur
- Image Creator Bing/Handoko
Kehidupan Modern dan Krisis Syukur
Di era media sosial, kita begitu mudah melihat kehidupan orang lain yang tampak lebih indah. Ini sering menimbulkan krisis rasa syukur. Kita lupa bahwa apa yang ditampilkan hanyalah bagian terbaik, bukan keseluruhan hidup mereka.
Seneca, jika hidup di masa kini, mungkin akan berkata: “Berhentilah mencari kehormatan dalam jumlah ‘like’ atau pengakuan publik. Kehormatan sejati berasal dari dalam dirimu sendiri—dari hatimu yang tahu cara bersyukur.”
Kisah Nyata: Bahagia dengan Sedikit, Asal Bersyukur
Banyak kisah inspiratif datang dari orang-orang yang hidup sederhana, tapi hatinya kaya karena bersyukur. Seorang ibu rumah tangga yang hidup dengan penghasilan minim, tetapi anak-anaknya tumbuh penuh cinta. Seorang guru di desa yang tidak terkenal, tapi setiap murid mengenangnya dengan penuh hormat.
Sebaliknya, tidak sedikit pula orang yang hidup bergelimang harta, tapi hatinya penuh kekosongan karena tidak tahu cara menghargai yang ia miliki.