Seneca: Orang yang Takut Mati Tak Akan Pernah Hidup Sepenuhnya
- Cuplikan layar
Dalam konteks masa kini, kutipan ini bisa menjadi pengingat bagi generasi muda yang terjebak dalam kecemasan, overthinking, atau tekanan sosial. Hidup bukan untuk disimpan rapi di dalam kotak, melainkan untuk dijalani meski penuh risiko.
Filosofi Stoik untuk Dunia yang Gelisah
Stoikisme, aliran filsafat yang dianut Seneca, mengajarkan manusia untuk mengendalikan hal-hal yang bisa dikendalikan dan menerima dengan lapang dada hal-hal yang tidak bisa diubah—termasuk kematian.
Bagi Seneca, kematian bukan akhir yang tragis, tetapi proses alami. Dengan menerima bahwa kematian pasti datang, kita justru bisa menjalani hidup dengan lebih berani dan jujur. Inilah kebijaksanaan yang hilang di dunia modern yang sering kali menghindari pembicaraan soal kematian.
Di tengah dunia yang dikejar-kejar oleh target, algoritma media sosial, dan ketakutan akan masa depan, ajaran Seneca menjadi semacam oase. Ia menawarkan keberanian untuk bertindak, meski hasilnya belum pasti. Ia mengajak kita untuk hidup sepenuhnya, bukan sekadar bertahan.