Kutipan Socrates yang Relevan untuk Anak Muda Milenial dan Gen Z
- Image Creator/Handoko
Anak muda butuh jeda. Butuh ruang untuk berpikir ulang tentang pilihan-pilihan hidupnya. Apakah benar pekerjaan yang kupilih ini membuatku bahagia? Apakah benar hubungan yang kujalani ini sehat? Kutipan ini mendorong kita menjadi pribadi yang reflektif, bukan reaktif.
“Aku tahu bahwa aku tidak tahu apa-apa.”
Ini bukan tanda kelemahan, tapi bentuk kebijaksanaan. Di zaman di mana semua orang merasa harus punya opini, Socrates justru memberi pelajaran kerendahan hati. Mengakui bahwa kita tidak tahu segalanya membuka pintu untuk belajar lebih luas.
Bagi generasi muda yang kadang merasa harus selalu tampak tahu, kutipan ini membebaskan. Tidak apa-apa tidak tahu. Yang penting adalah kemauan untuk belajar, mencari tahu, dan terus tumbuh.
“Kebahagiaan bukan soal memiliki lebih, tapi menikmati lebih sedikit.”
Minimalisme dan hidup sadar (mindfulness) menjadi tren di kalangan Gen Z. Socrates ternyata sudah mengatakannya sejak ribuan tahun lalu. Bahwa kepuasan hidup tidak datang dari tumpukan barang, tapi dari kemampuan untuk menikmati hal-hal kecil dengan kesadaran penuh.
Ini adalah pelajaran penting di zaman konsumtif. Bahwa membeli lebih banyak barang tidak akan menutup rasa hampa. Socrates mengajak kita kembali ke hal-hal esensial: hubungan yang tulus, waktu bersama orang terdekat, dan hidup yang seimbang.