Seneca Mengajarkan: Semakin Sederhana, Semakin Damai

Seneca Filsuf Stoicisme
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA – Dalam dunia yang kian dipenuhi oleh hiruk-pikuk informasi, keinginan konsumtif, dan tuntutan sosial, filsuf Romawi kuno Seneca mengajukan sebuah konsep yang tampak sederhana namun penuh makna: kedamaian sejati datang dari hidup yang sederhana. Ajaran ini, yang berasal dari pemikiran Stoikisme, kembali relevan dan menjadi sorotan di era modern ini.

Pierre Hadot dan Warisan Filsafat Transformasional: Belajar Menjadi Manusia Seutuhnya

Seneca percaya bahwa semakin banyak hal yang kita inginkan dan kumpulkan, semakin besar pula peluang kita untuk gelisah dan kecewa. Keinginan yang tak ada habisnya justru menjauhkan kita dari rasa puas dan damai. Dalam salah satu tulisannya, Seneca menyatakan bahwa kemewahan tidak pernah memberikan ketenangan, justru kesederhanaanlah yang menuntun manusia pada kebahagiaan sejati.

Menyederhanakan Hidup: Bukan Soal Kekurangan, Tapi Soal Pilihan

Pierre Hadot dan Makna Kedamaian Batin: Filosofi Kuno yang Masih Relevan di Zaman Modern

Sering kali kesederhanaan disalahartikan sebagai kekurangan. Namun bagi Seneca, menyederhanakan hidup bukan berarti menolak kemajuan atau menahan diri secara berlebihan, melainkan memilih dengan sadar apa yang benar-benar penting. Hidup sederhana adalah keputusan untuk fokus pada hal-hal yang esensial dan melepaskan diri dari ketergantungan pada hal-hal eksternal.

Hal ini bukan hanya tentang membatasi kepemilikan barang, tetapi juga menyederhanakan pikiran dan emosi. Menjauh dari drama, menghindari konflik yang tidak perlu, dan menerima keadaan dengan hati lapang adalah bagian dari gaya hidup sederhana yang diajarkan oleh Seneca.

"Filsafat Tidak Dilahirkan dari Rasa Ingin Tahu, tetapi dari Rasa Cemas": Pesan Mendalam Pierre Hadot

Kedamaian Batin Lebih Bernilai daripada Kekayaan Luar

Dalam ajaran Stoik, ketenangan pikiran lebih penting daripada harta. Seneca mengajarkan bahwa orang yang hidup dengan cukup dan tidak tergoda oleh ambisi berlebihan akan lebih mudah mencapai kedamaian. Sebab orang yang merasa cukup, tidak akan merasa kekurangan. Sedangkan mereka yang selalu ingin lebih, tak pernah merasa cukup, walau memiliki segalanya.

Halaman Selanjutnya
img_title