Mengapa Ajaran Epictetus Jadi Panduan Hidup Milenial Hari Ini?

Epictetus
Sumber :
  • Cuplikan layar

5. Keteguhan Moral di Tengah Arus Budaya

Belajar Mengambil Keputusan Berani ala Tim Ferriss

Salah satu kutipan terkenal Epictetus berbunyi: “Jangan hanya membaca buku. Tunjukkan bahwa kamu belajar menjadi manusia yang lebih baik.”

Di era digital saat banyak orang berlomba membangun citra di media sosial, Epictetus justru mendorong integritas. Menjadi baik bukan untuk mendapat pujian, tapi karena memang itu yang benar untuk dilakukan. Bagi milenial yang mencari makna lebih dari sekadar “likes” dan “followers”, nilai-nilai ini memberikan arah baru yang lebih membumi.

Stoikisme Modern versi Tim Ferriss: Hidup Efisien Tanpa Drama

6. Relevansi di Dunia Kerja dan Hubungan Sosial

Dalam dunia kerja yang menuntut, Epictetus mengajarkan untuk tidak terlalu reaktif terhadap pujian atau hinaan. Dalam hubungan sosial, ia mengingatkan kita untuk tetap tenang dan tidak membalas dendam atau menyalahkan. Sikap ini mendorong profesionalisme, empati, dan stabilitas emosional — keterampilan lunak yang sangat berharga di lingkungan modern.

Seneca: Keberuntungan Adalah Pertemuan antara Persiapan dan Kesempatan

7. Stoikisme di Balik Layar Gadget

Banyak platform digital sekarang menawarkan aplikasi meditasi, pengembangan diri, dan self-coaching — banyak dari prinsipnya berakar pada Stoikisme. Bahkan tokoh-tokoh seperti Ryan Holiday atau buku-buku seperti The Daily Stoic membuat ajaran Epictetus semakin populer di kalangan milenial dan Gen Z. Dengan kata lain, Stoikisme telah hadir di balik layar gadget kita — bukan sebagai dogma, melainkan panduan harian.

Halaman Selanjutnya
img_title