Mengapa Ajaran Epictetus Jadi Panduan Hidup Milenial Hari Ini?
- Cuplikan layar
Banyak milenial menghadapi krisis identitas, burnout kerja, atau kegagalan hubungan. Tapi Epictetus mengajarkan bahwa semua itu bukan musuh, melainkan medan latihan untuk memperkuat karakter dan kedewasaan. Alih-alih mengeluh, kita diajak untuk melihat tantangan sebagai jalan menuju pertumbuhan.
3. Membangun Kebebasan Batin
Di tengah budaya konsumtif dan pencarian validasi dari luar, Epictetus memberikan peringatan tegas: “Orang yang tidak mengendalikan dirinya bukanlah orang bebas.”
Kebebasan sejati bukan tentang bisa melakukan apa pun, tetapi kemampuan untuk tidak diperbudak oleh keinginan dan emosi. Milenial yang mudah tergoda oleh gaya hidup instan, FOMO (fear of missing out), atau tekanan karier, bisa belajar dari Epictetus bahwa kemerdekaan terbesar adalah mengendalikan diri sendiri.
4. Hidup Sederhana dan Bersyukur
Epictetus menekankan bahwa kekayaan sejati bukanlah memiliki banyak, melainkan menginginkan sedikit. Ini sejalan dengan gaya hidup minimalis dan kesadaran finansial yang kini mulai banyak dianut oleh generasi muda.
Dengan semakin mahalnya biaya hidup dan sulitnya mencapai standar ideal masyarakat, banyak milenial mulai mengadopsi gaya hidup sadar — fokus pada hal esensial, mengurangi distraksi, dan lebih menghargai apa yang sudah dimiliki. Ajaran Epictetus sangat relevan dengan pendekatan ini.