Kohl Berusia 2.700 Tahun dari Iran Mengungkap Penggunaan Grafit Pertama dalam Riasan Mata Kuno
- pixabay
Wadah kosmetik itu sendiri ditemukan di pemakaman elit yang berisi perhiasan perak, cermin perunggu dan aplikator gading. Konteks ini, bersama dengan perhatian yang diberikan pada formulasi celak mata, menggambarkan pentingnya penampilan secara budaya di kalangan elit Zaman Besi, tanpa memandang jenis kelamin. Faktanya, seni dari periode Asyur menunjukkan pria dan wanita mengenakan riasan mata dan penggunaan celak mata mungkin memiliki kegunaan estetika, simbolis dan bahkan mungkin pengobatan.
Tidak seperti situs lain di Iran kuno dan Mesopotamia, penemuan Kani Koter menambah bukti yang berkembang tentang tradisi kosmetik regional. Sementara sebagian besar resep celak mata saat ini melibatkan senyawa berbasis timbal, penggunaan mangan dan grafit menunjukkan varian yang tidak tercatat—yang disesuaikan dengan selera, sumber daya, dan bahkan mungkin tren mode regional.
Para peneliti menulis dalam makalah mereka bahwa resep 'kohl' sangat berbeda di setiap lokasi. Sampel kohl Zaman Besi lainnya dari Hasanlu merupakan resep lain, meskipun secara geografis sangat dekat dengan Kani Koter di bagian utara Pegunungan Zagros Iran.
Penemuan ini memperdalam pengetahuan kita tentang tradisi perawatan diri Zaman Besi dan mengungkap bagaimana orang-orang kuno mengekspresikan identitas, kecantikan dan status melalui kilauan grafit dan warna hitam mangan di sekitar mata.