Socrates dan Makna Perpisahan: Antara Hidup dan Mati, Hanya Tuhan yang Tahu Mana yang Lebih Baik
- Image Creator/Handoko
Nilai Spiritual dalam Pemikiran Socrates
Meskipun Socrates hidup jauh sebelum agama-agama besar dunia terbentuk secara sistematis, kutipan ini menunjukkan adanya nilai spiritual yang dalam. Ketika ia mengatakan, “Hanya Tuhan yang tahu,” ia mengakui adanya kekuatan di luar dirinya yang lebih mengetahui, lebih bijak, dan lebih besar dari semua nalar manusia.
Ini juga menjadi panggilan reflektif bagi kita di masa kini—bahwa meski kita bisa merencanakan dan merancang, pada akhirnya ada hal-hal besar yang tidak kita kuasai. Dan dalam ketidaktahuan itu, ada kedamaian, jika kita mau menerimanya.
Relevansi di Masa Modern
Di tengah dunia yang penuh kecemasan, terutama setelah berbagai krisis global seperti pandemi dan konflik sosial, banyak orang merenungi ulang soal makna hidup dan mati. Ada yang kehilangan orang terkasih, ada pula yang selamat namun merasa hampa. Dalam konteks ini, kutipan Socrates terasa sangat relevan.
Alih-alih sibuk menghindari atau menolak kenyataan, kita bisa memilih untuk menatapnya dengan ketenangan. Mungkin kita tak perlu tahu mana yang lebih baik antara hidup dan mati. Tapi kita bisa memastikan bahwa selama hidup, kita menjalani hari-hari dengan penuh makna, kebaikan, dan refleksi.
Ketenangan di Tengah Ketidakpastian