Apakah Bumi Memiliki Jumlah Tembaga yang Cukup untuk Mengembangkan seluruh Dunia? Ini Kata Ahli Geologi
- earth.com
Malang, WISATA – Setiap panggilan telepon yang berdering, setiap lampu yang menyala di tengah malam, setiap mil yang dilalui mobil listrik di jalan raya memiliki satu kesamaan: semuanya bertenaga tembaga.
Logam berwarna merah muda ini tersembunyi di kabel, motor, pengisi daya, bahkan di dalam dinding yang menjaga lampu tetap menyala. Seiring dengan semakin banyaknya orang yang lahir dan semakin banyak rumah tangga yang menggunakan listrik, penggunaan listrik meningkat dan permintaan tembaga pun meningkat.
Di tengah dunia yang berlomba-lomba memangkas polusi karbon sekaligus mengangkat miliaran orang ke kondisi kehidupan yang lebih baik, batas kecepatan produksi tembaga tiba-tiba menjadi penting.
Setelah diperkenalkannya telepon pintar, turbin angin dan baterai berkapasitas tinggi, peran tembaga telah berkembang dari penting menjadi sangat penting.
Sebuah penelitian terbaru yang dipimpin oleh ilmuwan bumi dan lingkungan dari University of Michigan, Adam Simon, bersama dengan rekan-rekannya di Cornell University dan University of Queensland, meneliti secara mendalam berapa banyak logam yang akan dibutuhkan pada generasi berikutnya.
Pemodelan mereka menunjukkan bahwa sekadar melanjutkan pertumbuhan populasi seperti biasa dan peningkatan standar hidup akan menghabiskan sekitar 1.100 juta metrik ton tembaga pada tahun 2050.
Sebagai perbandingan, pertambangan global menghasilkan sekitar 23 juta metrik ton pada tahun 2024--hanya dua persen dari apa yang akan dibakar dunia selama dua puluh lima tahun ke depan.