Chrysippus: “Menjadi Selaras dengan Logos adalah Tugas Utama Manusia”
- Cuplikan Layar
Relevansi dalam Dunia Modern
Di tengah dunia yang penuh distraksi, tekanan sosial, dan materialisme, ajaran Chrysippus ini menjadi sangat relevan. Banyak orang merasa tersesat karena mengikuti gaya hidup yang tidak mereka pahami sepenuhnya. Mereka mengejar popularitas, kekayaan, atau validasi sosial tanpa menyadari bahwa hidup yang bermakna justru dimulai dari dalam — dari keselarasan batin dengan akal sehat dan prinsip moral.
Ketika kita hidup mengikuti dorongan emosional atau tekanan eksternal, kita terputus dari logos. Namun ketika kita hidup berdasarkan prinsip, berpikir jernih, dan bertindak bijaksana, kita menjadi utuh kembali — selaras dengan kodrat kita sebagai makhluk rasional.
Stoikisme: Filsafat untuk Semua Zaman
Stoikisme bukan filsafat kuno yang kaku. Ia adalah panduan hidup praktis. Epictetus, Marcus Aurelius, dan Seneca — semua mewarisi pemikiran Chrysippus — menerapkan ajaran ini dalam kehidupan nyata sebagai budak, kaisar, atau penasihat politik.
Berikut beberapa prinsip praktis dari Stoikisme:
- Fokus pada hal yang dapat dikendalikan.
- Terima dengan lapang dada yang tidak bisa dikendalikan.
- Kembangkan kebajikan dalam segala keadaan.
- Gunakan akal sebagai penuntun, bukan emosi.
Tabel Perbandingan: Hidup Selaras vs. Tidak Selaras dengan Logos