“Setiap Kesulitan adalah Kesempatan untuk Latihan Keutamaan” – Ryan Holiday dan Kekuatan Stoisisme di Era Modern
- Image Creator/Handoko
Kesulitan, dalam pandangan Holiday dan para filsuf Stoik, memiliki fungsi mendalam dalam membentuk manusia:
- Kesabaran dilatih ketika kita dihadapkan pada penantian atau keterlambatan.
- Keberanian diuji saat kita menghadapi rasa takut dan ketidakpastian.
- Kerendahan hati muncul ketika kita jatuh dan belajar menerima kegagalan.
- Ketekunan tumbuh ketika kita dipaksa bangkit berulang kali.
Kita mungkin tidak menyukai penderitaan, tetapi tanpa penderitaan, tidak akan pernah ada karakter yang kuat. Seperti otot yang hanya tumbuh melalui tekanan, jiwa manusia pun demikian.
Kisah Nyata: Dari Marcus Aurelius hingga Dunia Modern
Kutipan Ryan Holiday memiliki akar kuat dari ajaran Marcus Aurelius, kaisar Romawi yang juga merupakan filsuf Stoik. Dalam bukunya Meditations, Marcus menulis:
“Hidup bukan tentang menghindari kesulitan, tetapi menghadapi mereka dengan keutamaan.”
Ryan Holiday hanya menggaungkan ulang prinsip tersebut dengan bahasa dan konteks masa kini. Dalam buku terkenalnya The Obstacle is the Way, ia menjelaskan bahwa rintangan justru adalah jalan itu sendiri. Halangan menjadi peluang. Derita menjadi sarana pertumbuhan. Musibah menjadi pembuka kebaikan.