Pierre Hadot: Ketenangan Jiwa Bukanlah Ketiadaan Masalah, Melainkan Keberanian Menghadapinya

Pierre Hadot
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Malang, WISATA"Ketenangan jiwa bukanlah ketiadaan masalah, melainkan kemampuan untuk menghadapinya dengan penuh keberanian." Ungkapan mendalam dari filsuf terkemuka asal Prancis, Pierre Hadot, ini menyuguhkan perspektif baru tentang arti ketenangan batin yang sesungguhnya. Dalam kehidupan yang penuh tekanan dan ketidakpastian, pernyataan ini mengingatkan kita bahwa kedamaian bukan diperoleh dengan menghindari masalah, melainkan dengan keberanian menghadapi kenyataan hidup apa adanya.

Seneca: Siapa yang Berdamai dengan Kemiskinan, Dialah yang Kaya

Hadot bukan sekadar akademisi yang mengkaji filsafat secara teoretis. Ia mempopulerkan pendekatan filsafat sebagai way of life atau cara hidup—suatu praktik reflektif dan kontemplatif yang bisa diterapkan oleh siapa pun dalam kehidupan sehari-hari. Bagi Hadot, filsafat bukan sekadar diskusi di ruang kelas, melainkan panduan praktis untuk mencapai kehidupan yang damai, sadar, dan bijaksana.

Ketenangan Jiwa dalam Pandangan Stoik

Seneca: Bukan Orang yang Memiliki Sedikit yang Miskin, Tapi Mereka yang Selalu Ingin Lebih

Pierre Hadot banyak terinspirasi dari filsafat Stoik, yang percaya bahwa ketenangan jiwa (ataraxia) tidak bergantung pada keadaan luar, melainkan pada bagaimana kita meresponsnya. Dalam Stoikisme, seseorang yang bijak adalah dia yang mampu menerima realitas dengan tenang, tanpa terombang-ambing oleh kesenangan atau kesedihan yang berlebihan.

Dengan demikian, ketenangan sejati tidak berarti hidup tanpa masalah. Justru sebaliknya, ketenangan adalah hasil dari latihan batin dan keberanian menghadapi tantangan dengan sikap teguh. Inilah bentuk keberanian yang ditanamkan Hadot—bukan keberanian fisik, melainkan kekuatan moral dan mental untuk tetap tenang di tengah badai.

Seneca: Kemiskinan Menginginkan Sedikit, Kemewahan Banyak, dan Ketamakan Segalanya

Hidup dengan Keberanian

Dalam praktiknya, Hadot mengajak kita untuk menghadapi hidup secara sadar dan berani. Masalah dalam hidup adalah keniscayaan. Namun yang membedakan seseorang yang damai dan yang tidak adalah sikap mental mereka dalam menghadapinya.

Halaman Selanjutnya
img_title