Albert Camus: “People Hasten to Judge in Order Not to Be Judged Themselves” — Refleksi atas Budaya Menghakimi
- Cuplikan layar
Menghakimi juga memberi rasa kontrol. Dunia yang kompleks dan penuh ketidakpastian sering membuat manusia gelisah. Dengan memberi label pada orang lain — “dia salah,” “dia bodoh,” “dia gagal” — kita merasa sedikit lebih pasti tentang posisi kita sendiri.
Namun, ini adalah kontrol semu. Karena pada dasarnya, semakin sering kita menghakimi, semakin besar kemungkinan bahwa kita menyembunyikan sesuatu dalam diri sendiri.
Masyarakat yang Takut Terlihat Rentan
Pernyataan Camus juga mencerminkan kondisi sosial yang lebih besar: kita hidup dalam masyarakat yang takut akan kerentanan. Di banyak budaya, termasuk di Indonesia, menunjukkan kelemahan dianggap sebagai tanda kegagalan.
Maka, agar tidak terlihat lemah, kita berusaha keras tampil kuat. Salah satu caranya adalah dengan menilai dan menjatuhkan orang lain. Ini adalah pertahanan diri kolektif terhadap rasa tidak aman.
Ketika kita menyadari ini, kita bisa mulai membangun masyarakat yang lebih sadar diri. Yang mengedepankan pemahaman daripada penghakiman. Yang mengajak bertanya sebelum menyimpulkan. Yang melihat manusia secara utuh, bukan sekadar dari potongan tindakannya.
Jalan Keluar: Kesadaran dan Empati