Massimo Pigliucci: “Kebebasan Sejati Muncul Saat Kita Berhenti Mengejar Pengakuan Orang Lain”
Selasa, 27 Mei 2025 - 05:00 WIB
Sumber :
- Cuplikan layar
Marcus Aurelius menulis,
“Sungguh memalukan jika jiwamu menyerah sebelum tubuhmu mati.”
Ini adalah peringatan agar kita tidak menjual kebebasan batin hanya demi pujian sementara.
Massimo Pigliucci menerjemahkan kebijaksanaan kuno ini ke dalam kehidupan modern. Ia menyarankan agar kita berhenti mengukur harga diri berdasarkan pandangan luar, dan mulai menilai diri dari kejujuran terhadap nilai-nilai sendiri.
Apa Makna Kebebasan Sejati?
Baca Juga :
Renungan Stoik Harian: Kutipan & Refleksi dari Pigliucci yang Menuntun Hidup Lebih Terkendali
Kebebasan sejati bukan berarti melakukan apa pun sesuka hati. Dalam perspektif Stoik, kebebasan sejati adalah kebebasan batin—bebas dari perbudakan opini, ego, dan ketakutan sosial.
Saat kita berhenti mengejar pengakuan:
- Kita memilih pekerjaan karena bermakna, bukan karena statusnya.
- Kita berbicara dengan integritas, bukan untuk menyenangkan.
- Kita berpakaian, berpikir, dan hidup karena nilai, bukan demi tren.
Langkah Menuju Kebebasan Diri
Halaman Selanjutnya
1. Identifikasi Nilai Inti Tanyakan: Apa yang paling penting bagiku? Integritas, keadilan, keberanian, atau kebijaksanaan?