Albert Camus: “Forever I Shall Be a Stranger to Myself” – Mengenali Diri dalam Ketidakpastian yang Abadi

Albert Camus
Sumber :
  • Cuplikan layar

"Forever I shall be a stranger to myself."
Albert Camus

Thus Spoke Zarathustra: Panduan Menjadi Manusia Unggul di Era Modern

Malang, WISATA - Pernyataan tajam dan melankolis dari Albert Camus ini menyentuh inti dari pencarian manusia yang paling tua dan paling dalam: memahami diri sendiri. Kutipan ini bukan sekadar refleksi pribadi Camus, melainkan cerminan universal tentang bagaimana manusia kerap merasa asing terhadap dirinya sendiri. Dalam dunia yang terus berubah, di tengah pertanyaan-pertanyaan eksistensial yang tak kunjung terjawab, kita semua pernah—atau bahkan sering—merasakan hal yang sama.

Camus, filsuf asal Prancis yang dikenal dengan gagasan absurditasnya, tidak menulis untuk memberikan jawaban, melainkan untuk mendorong kita agar terus bertanya. Kutipan ini menjadi pintu masuk menuju refleksi yang lebih dalam tentang identitas, kesadaran, dan bagaimana kita memaknai keberadaan kita sendiri.

Bagaimana Friedrich Nietzsche Mengubah Cara Kita Memahami Diri Sendiri?

Menjadi Orang Asing bagi Diri Sendiri

Banyak orang berpikir bahwa memahami diri sendiri adalah tujuan hidup. Kita membaca buku pengembangan diri, mencari motivasi, hingga mempelajari kepribadian lewat berbagai tes. Namun Camus, dengan keberanian filosofisnya, justru mengakui bahwa ia akan selamanya menjadi orang asing bagi dirinya sendiri.

Epictetus: Tentang Fitnah dan Cara Bijak Menanggapinya

Ini adalah bentuk kejujuran yang radikal. Bukan karena Camus tidak mencoba mengenal dirinya, melainkan karena semakin dalam ia menggali, semakin luas jurang ketidaktahuan yang ia temukan. Seolah diri kita bukanlah rumah yang akrab, melainkan seperti kota asing yang terus berubah jalan dan namanya.

Absurdnya Pencarian Identitas

Halaman Selanjutnya
img_title