Socrates dan Bahaya Hasrat Terdalam: Ketika Keinginan Menjadi Kebencian yang Mematikan

Socrates
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Relevansi dalam Dunia Hari Ini

Konsep “Golden Mean” Aristoteles: Kunci Keseimbangan Hidup di Tengah Dunia yang Ekstrem

Dalam skala yang lebih luas, banyak konflik sosial dan politik yang terjadi saat ini juga bisa ditelusuri akarnya pada hasrat. Hasrat kekuasaan, hasrat penguasaan wilayah, hasrat dominasi ideologi—semuanya bisa memicu perang, kekerasan, dan perpecahan.

Indonesia sebagai bangsa juga perlu belajar dari filosofi ini. Jika kita ingin menjaga persatuan dan kesatuan, kita harus mampu menempatkan hasrat kelompok di bawah kepentingan bersama. Kita harus mulai membangun budaya dialog, empati, dan pengendalian diri—bukan sekadar mengejar kepentingan sepihak.

Aristoteles: Dari Murid di Akademia Plato hingga Mendirikan Sekolah Legendaris Lyceum

Kesimpulan: Bijak dalam Menginginkan

Kata-kata Socrates menjadi pengingat kuat bahwa hasrat, meskipun bisa menjadi sumber kekuatan, juga bisa menjadi sumber kebencian. Maka, tugas kita sebagai manusia bukan menolak keinginan, tetapi mengenalinya, mengendalikannya, dan tidak membiarkannya menguasai kita.

Pandangan Aristoteles tentang Kebajikan dan Moralitas: Jalan Menuju Kehidupan yang Baik dan Bermakna

Jika dari hasrat terdalam bisa lahir kebencian paling mematikan, maka dari kesadaran terdalam pula bisa lahir kedamaian paling hakiki.