Mulailah dari Pikiran: Pesan Massimo Pigliucci untuk Menjalani Hidup yang Lebih Baik

Malang, WISATA – "Jika kamu ingin menjalani hidup yang lebih baik, mulailah dengan mengubah cara berpikirmu." Demikian pesan bijak dari Massimo Pigliucci, seorang filsuf dan pengusung Stoikisme modern, yang kembali mengingatkan kita bahwa perubahan sejati dimulai dari pola pikir. Di tengah derasnya arus kehidupan modern yang penuh tantangan, pemikiran menjadi kunci utama untuk meraih kehidupan yang lebih bermakna dan memuaskan.

Massimo Pigliucci adalah salah satu tokoh yang berperan dalam menghidupkan kembali filsafat Stoikisme, sebuah ajaran kuno dari Yunani dan Roma yang menekankan pentingnya pengendalian diri, kebajikan, dan penerimaan terhadap hal-hal di luar kendali kita. Namun, Pigliucci memodernisasi ajaran ini agar relevan dengan dunia masa kini yang serba cepat dan penuh tekanan.

Mengapa Cara Berpikir Penting?

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menghadapi situasi yang tidak bisa kita kendalikan: permasalahan pekerjaan, konflik sosial, hingga perasaan cemas dan takut. Pigliucci berpendapat, kunci untuk menghadapi semua itu adalah dengan mengubah perspektif dan cara berpikir kita terhadap peristiwa-peristiwa tersebut.

Berpikir positif, realistis, dan rasional akan membawa kita pada ketenangan batin dan keputusan yang lebih bijaksana. Sebaliknya, pola pikir negatif atau impulsif hanya akan menambah beban dan membuat kita terjebak dalam siklus stres tanpa akhir.

Stoikisme: Landasan Filosofi untuk Perubahan Pikiran

Filsafat Stoikisme mengajarkan bahwa kebahagiaan bukan berasal dari keadaan luar, tetapi dari bagaimana kita mengelola pikiran dan emosi. Massimo Pigliucci menegaskan bahwa “mengubah cara berpikir” bukan berarti menolak kenyataan, tetapi menerima kenyataan tersebut dengan bijaksana dan memilih bagaimana meresponsnya.

Halaman Selanjutnya

Misalnya, jika menghadapi kegagalan, seseorang dengan pola pikir Stoik akan memandangnya sebagai pelajaran berharga, bukan sebagai akhir dari segalanya. Dengan begitu, ia tidak akan tenggelam dalam kekecewaan, melainkan bangkit untuk mencoba kembali dengan pengalaman baru.