Marcus Aurelius: Hidup Bukan Baik atau Buruk, Tapi Arena bagi Kebaikan dan Kejahatan
- Cuplikan layar
Dengan demikian, Marcus mengajarkan bahwa makna hidup tidak ditemukan di luar sana, melainkan dibangun secara sadar dari dalam diri.
Kehidupan Sebagai Latihan Etika
Melalui filosofi Stoik, Marcus Aurelius menekankan pentingnya hidup sebagai latihan etika. Segala pengalaman, baik menyenangkan maupun menyakitkan, adalah peluang untuk melatih karakter, memperkuat kebijaksanaan, dan meneguhkan integritas moral.
Dalam dunia kerja, misalnya, seseorang bisa menggunakan tekanan dan tantangan bukan sebagai alasan untuk menyerah atau berlaku curang, melainkan sebagai arena untuk menunjukkan profesionalisme dan ketahanan mental. Dalam keluarga, konflik bisa menjadi kesempatan untuk belajar memahami dan memaafkan. Dalam masyarakat, ketidakadilan bisa menjadi panggilan untuk bertindak dan memperjuangkan perubahan.
Kehidupan, dalam sudut pandang ini, menjadi seperti medan perang tempat nilai-nilai luhur diuji dan diperjuangkan. Kita tidak bisa mengontrol apa yang datang, tetapi kita bisa memilih apa yang kita bawa ke dalam kehidupan.
Penutup: Pilih Peranmu dengan Sadar
Kutipan Marcus Aurelius “Life is neither good or evil, but only a place for good and evil” menjadi pengingat penting bagi siapa saja yang sedang mencari makna dalam hidup. Bahwa hidup tidak serta-merta membuat seseorang bahagia atau sengsara. Hidup hanya menyediakan ruang, dan manusia yang memilih akan seperti apa ruang itu diisi.