Epictetus: Dua Kekuatan yang Membentuk Orang Bijak—Bertahan dan Menahan Diri
- Cuplikan layar
Kehidupan modern menuntut kita untuk tangguh dalam berbagai aspek. Di tengah persaingan karier, ketidakpastian ekonomi, dan dinamika sosial, kemampuan untuk bertahan menjadi salah satu kunci sukses dan ketenangan batin.
Makna ‘Forbearing’: Seni Menahan Diri
Selain bertahan, orang bijak juga harus mampu forbearing—menahan diri. Ini adalah kemampuan untuk tidak bereaksi secara impulsif terhadap emosi, godaan, atau provokasi. Menahan diri adalah bentuk kedewasaan dan penguasaan diri yang tinggi.
Contoh menahan diri dalam kehidupan nyata:
- Tidak membalas kemarahan dengan kemarahan.
- Menunda kesenangan demi tujuan jangka panjang.
- Mampu diam ketika tahu bahwa berbicara hanya akan memperkeruh suasana.
Di era digital seperti sekarang, forbearing sangat dibutuhkan, terutama dalam berinteraksi di media sosial. Kita sering tergoda untuk membalas komentar negatif atau menyampaikan pendapat dengan emosi. Namun, orang bijak adalah mereka yang tahu kapan harus bersikap, dan kapan harus menahan diri.
Keseimbangan antara Kekuatan dan Kendali