Apakah Itu Alat dari Batu atau Hanya Sekedar Batu, Arkeolog Menjelaskan Bagaimana Membedakannya

Alat dari Batu
Sumber :
  • Instagram/archaeologyworldwide

Hominin membuat perkakas batu dengan cara memecah atau mengikis batu. Di sini, fokus pada teknologi batu yang dipecah atau diserpih karena perkakas yang dibuat melalui teknik ini mendominasi catatan arkeologi.

Kapan Manusia Modern Menyebar dan Menempati 7 Benua di Dunia?

Proses pengelupasan melibatkan penerapan gaya pada tepi batu, yang dikenal sebagai platform pemukul, melalui perkusi atau tekanan untuk menghilangkan bagian-bagian batu, yang disebut serpihan. Dengan sedikit bimbingan dari seorang guru dan banyak latihan, pembuat batu api dapat belajar cara mengidentifikasi platform yang menjanjikan pada bongkahan batu, yang disebut inti dan secara konsisten menghilangkan serpihan darinya. Saat dipukul, platform terlepas dari inti dan merupakan fitur utama serpihan.

Serpihan memberikan ketajaman pemotongan yang cepat. Pembuat batu api juga dapat memodifikasinya lebih lanjut menjadi bentuk yang lebih spesifik untuk penggunaan lain. Contoh ikoniknya adalah kapak genggam, yang merupakan inti yang telah diserpih menjadi bentuk tetesan air mata.

Penemuan Peralatan Batu Kuno Mengungkap Manusia Hidup di Hutan Hujan Tropis Jauh Lebih Awal dari yang Diperkirakan

Anda mungkin mendengar orang mengatakan bahwa batu yang mereka temukan di kebun mereka adalah perkakas karena 'pas di tangan' atau 'berbentuk seperti perkakas.' Namun, tidak sesederhana itu. Meskipun bentuk dan fungsi dapat berperan dalam hasil akhir perkakas batu, itu bukanlah bukti kuatnya.

Para arkeolog dapat menentukan apakah bongkahan batu merupakan perkakas batu berdasarkan petunjuk yang tertinggal dari proses fraktur konkoidal selama pembuatan batu api.

Ukiran pada Perkakas Batu Paleolitik Tengah Ungkap Pemikiran Simbolis Manusia Purba yang Muncul Jauh Lebih Awal

Salah satu petunjuk tersebut adalah adanya bekas serpihan atau yang kita sebut sebagai pengelupasan negatif, yang dapat ditemukan pada inti dan serpihan. Bekas serpihan ini memiliki tonjolan khas pada satu atau beberapa sisi batu yang menggambarkan pengelupasan serpihan sebelumnya, oleh karena itu digunakan istilah bekas serpihan.

Bila kita melihat beberapa bekas serpihan yang konsisten dalam orientasi dan ukurannya, bukannya acak, kemungkinan besar batu tersebut sengaja dikerjakan oleh hominin.

Halaman Selanjutnya
img_title