Sun Tzu: Perlakukan Anak Buah Seperti Anak Sendiri, Maka Mereka Akan Mengikuti Anda ke Lembah Terdalam

Sun Tzu (sekitar 544–496 SM)
Sumber :
  • Cuplikan layar

Sebaliknya, pemimpin yang memperlakukan bawahannya seperti keluarga akan menciptakan keterikatan emosional yang kuat. Ketika seorang pemimpin mendengarkan keluhan timnya, memberikan kesempatan berkembang, dan hadir dalam masa sulit, ia tidak hanya menjadi bos—ia menjadi panutan.

Sun Tzu: “In the Midst of Chaos, There Is Also Opportunity” — Peluang Tumbuh di Tengah Kekacauan

Mengelola dengan Empati: Kunci Loyalitas dan Produktivitas

Sun Tzu menekankan pentingnya empati dalam kepemimpinan. Ia tidak mengajarkan kelembekan yang lemah, tetapi keberanian untuk benar-benar peduli. Dalam bahasa modern, kita menyebutnya sebagai “kepemimpinan berbasis empati” atau empathy-driven leadership.

Sun Tzu: “The Opportunity of Defeating the Enemy Is Provided by the Enemy Himself”

Penelitian dalam bidang manajemen modern menunjukkan bahwa pemimpin yang mampu memahami dan merasakan apa yang dirasakan oleh timnya akan lebih mudah membangun hubungan kerja yang sehat, meningkatkan retensi karyawan, dan menciptakan lingkungan kerja yang produktif.

Seperti halnya orang tua yang memberikan arahan dengan cinta dan perhatian kepada anaknya, pemimpin pun harus menuntun dengan kasih. Tegas ketika diperlukan, namun tetap manusiawi.

Sun Tzu: “To Know Your Enemy, You Must Become Your Enemy” — Kunci Menaklukkan Lawan dengan Pemahaman Mendalam

Loyalitas Tidak Bisa Dibeli, Tapi Bisa Ditanamkan

Loyalitas bukanlah sesuatu yang bisa dibeli dengan gaji tinggi atau fasilitas mewah. Loyalitas tumbuh dari rasa saling percaya. Ketika anggota tim merasa dihargai dan diperlakukan layaknya keluarga, mereka akan merasa memiliki tanggung jawab moral terhadap pemimpin dan organisasi.

Halaman Selanjutnya
img_title