Epictetus: Tentukan Dulu Siapa Dirimu, Lalu Lakukan Apa yang Harus Dilakukan
- Cuplikan layar
Setelah menetapkan tujuan hidup, langkah berikutnya adalah bertindak sesuai dengan arah tersebut. Ini adalah pesan kedua dari Epictetus: "lakukan apa yang harus dilakukan."
Filosofi Stoik tidak pernah berhenti pada kontemplasi. Ia selalu menuntut aksi. Epictetus tidak mengatakan “bayangkan siapa kamu ingin jadi, lalu duduk diam,” melainkan menekankan bahwa setelah ada kejelasan arah, maka dibutuhkan komitmen dan kedisiplinan untuk mencapainya.
Contohnya, jika kamu ingin menjadi orang yang bijaksana, kamu perlu membaca, merenung, belajar dari pengalaman, dan melatih pengendalian diri. Jika kamu ingin jadi pemimpin yang adil, kamu perlu bersikap tegas, jujur, dan bertanggung jawab. Tidak ada jalan pintas—yang ada hanya kerja keras dan konsistensi.
Kehidupan Modern yang Sibuk tapi Hampa
Di era digital saat ini, banyak orang merasa sibuk setiap hari, namun di malam hari merasa kosong dan tidak puas. Salah satu penyebabnya adalah karena mereka bergerak tanpa arah. Mereka mengikuti arus, terjebak dalam tekanan sosial, mengejar pencapaian demi validasi eksternal, tetapi kehilangan jati diri sejati.
Epictetus memberi penawar yang sangat relevan: kenali siapa kamu ingin menjadi, dan fokuslah melakukan tindakan yang mendekatkanmu pada tujuan tersebut. Dengan prinsip ini, hidup menjadi lebih bermakna, tidak peduli sesederhana apa pun peran yang kamu jalani.
Penerapan Praktis dalam Kehidupan