Karya-Karya Filsuf Muslim yang Hingga Kini Masih Menjadi Rujukan Peradaban Barat

Buku ini adalah karya penting dalam bidang optika. Ibnu al-Haytham, atau Alhazen dalam tradisi Barat, menulis Kitab al-Manazir untuk menjelaskan bagaimana mata manusia menangkap cahaya dan bagaimana penglihatan bekerja secara ilmiah. Teori dan eksperimen yang dijelaskannya menjadi dasar bagi ilmu optik modern dan diakui sebagai fondasi metode ilmiah eksperimental yang kelak dipopulerkan oleh ilmuwan Barat seperti Roger Bacon dan Kepler.

7. Kitab al-Kimya – Jabir Ibnu Hayyan

Jabir Ibnu Hayyan, atau Geber dalam bahasa Latin, adalah pelopor kimia eksperimental. Dalam Kitab al-Kimya, ia menjelaskan berbagai teknik distilasi, kristalisasi, dan sublimasi. Karyanya menjadi pijakan bagi ilmu kimia di Eropa. Bahkan, istilah kimia (chemistry) dipercaya berasal dari pengembangan konsep kimia Islam.

8. Kitab al-Musiqa al-Kabir – Al-Farabi

Dalam dunia seni dan musik, Al-Farabi menulis Kitab al-Musiqa al-Kabir yang membahas teori musik secara ilmiah. Ia menjelaskan hubungan antara nada, resonansi, dan instrumen musik. Karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan memengaruhi perkembangan musik klasik di Eropa. Al-Farabi juga dikenal dengan pemikirannya tentang politik dan etika yang masih relevan hingga kini.

9. Rasa’il Ikhwan al-Safa – Ikhwan as-Shafa

Kumpulan risalah filsafat dan sains yang ditulis oleh sekelompok pemikir Muslim yang dikenal sebagai Ikhwan as-Shafa (Saudara-Saudara Kesucian) ini mencakup berbagai bidang ilmu seperti matematika, logika, astronomi, musik, hingga etika. Karya ini dikenal luas di kalangan ilmuwan Eropa dan turut membentuk perkembangan filsafat humanis pada era Renaisans.

Halaman Selanjutnya

Pengaruh Jangka Panjang di Dunia Barat