Epictetus: Segala Hal Besar Membutuhkan Waktu untuk Tumbuh dan Matang

Epictetus Tokoh Filsafat Stoikisme
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

“No thing great is created suddenly, any more than a bunch of grapes or a fig. If you tell me that you desire a fig, I answer you that there must be time. Let it first blossom, then bear fruit, then ripen.”
Epictetus

Bagaimana Epictetus Mengajarkan Cara Menghadapi Masalah Hidup?

Jakarta, WISATA – Di tengah budaya instan yang melanda dunia modern, kita sering kali ingin segala sesuatu terjadi dengan cepat: kesuksesan karier, hubungan yang harmonis, keberhasilan bisnis, hingga pencapaian pribadi lainnya. Namun filsuf Yunani kuno, Epictetus, mengingatkan kita dengan sangat bijak bahwa tidak ada hal besar yang terjadi secara mendadak.

Melalui perumpamaan sederhana tentang buah ara (fig) dan anggur, Epictetus menyampaikan bahwa segala pencapaian besar dalam hidup, sama seperti buah, membutuhkan proses. Dari bunga yang mekar, berbuah, hingga akhirnya matang. Dan setiap tahap memerlukan waktu, ketekunan, serta kesabaran.

Stoikisme ala Epictetus: Rahasia Bahagia Tanpa Bergantung pada Dunia Luar

Menghargai Proses Adalah Kunci Kehidupan yang Bermakna

Filosofi Stoik tidak hanya mengajarkan ketenangan dalam menghadapi kesulitan, tetapi juga mendorong manusia untuk memahami pentingnya waktu dalam setiap proses kehidupan. Pesan utama Epictetus dalam kutipan tersebut adalah bahwa segala sesuatu yang bernilai tidak dapat terjadi dalam sekejap.

Epictetus: Filosofi Hidup Tenang di Tengah Dunia yang Bising

Seperti halnya tanaman yang tumbuh dari biji, semua hal hebat dalam hidup membutuhkan fondasi yang kuat, perawatan rutin, dan kesabaran yang konsisten. Keinginan untuk “buah” yang matang harus disertai dengan kesiapan untuk menunggu musimnya.

Budaya Serba Instan: Ancaman terhadap Ketekunan

Halaman Selanjutnya
img_title