“Jangan Menunda, Jangan Membingungkan, Jangan Mengembara” – Nasihat Kehidupan dari Marcus Aurelius
- Image Creator Bing/Handoko
Jakarta, WISATA – Di tengah kesibukan zaman modern yang penuh distraksi, tekanan pekerjaan, dan tuntutan sosial, kita sering kehilangan arah, lupa pada nilai-nilai dasar yang membuat hidup ini bermakna. Marcus Aurelius, kaisar Romawi yang juga filsuf Stoik, meninggalkan sebuah pesan mendalam yang bisa menjadi kompas moral dan spiritual di era yang kacau ini:
“In your actions, don’t procrastinate. In your conversations, don’t confuse. In your thoughts, don’t wander. In your soul, don’t be passive or aggressive. In your life, don’t be all about business.”
(“Dalam tindakanmu, jangan menunda. Dalam percakapanmu, jangan membingungkan. Dalam pikiranmu, jangan mengembara. Dalam jiwamu, jangan pasif atau agresif. Dalam hidupmu, jangan hanya tentang bisnis.”)
Kalimat ini tidak hanya padat makna, tetapi juga sarat dengan kebijaksanaan praktis yang relevan bagi siapa pun yang ingin hidup dengan kesadaran, kendali diri, dan tujuan.
Tindakan: Lawan Penundaan dengan Ketegasan
Penundaan adalah musuh utama dari produktivitas dan pertumbuhan pribadi. Marcus menekankan bahwa ketika sesuatu harus dilakukan, lakukanlah segera, tanpa banyak alasan atau pertimbangan yang tak perlu. Dalam Stoikisme, tindakan yang tepat waktu adalah bagian dari kehormatan diri. Menunda bukan hanya membuang waktu, tetapi juga merusak disiplin dan integritas batin.
Percakapan: Kejelasan adalah Kehormatan
Di zaman media sosial dan komunikasi serba cepat, banyak percakapan kehilangan makna. Marcus Aurelius mengingatkan pentingnya berbicara dengan jelas, tidak membingungkan, tidak memutarbalikkan, dan tidak bersiasat. Kejujuran dan kejelasan dalam berbicara adalah wujud hormat pada lawan bicara sekaligus pada diri sendiri.