Pierre Hadot: "Jadilah Pribadi yang Reflektif; Setiap Malam, Luangkan Waktu untuk Mengevaluasi Hari Anda"
- Image Creator Grok/Handoko
Malang, WISATA - Di tengah dunia yang bergerak cepat, di mana setiap hari terasa seperti perlombaan tanpa akhir, muncul satu nasihat bijak dari filsuf Prancis modern, Pierre Hadot, yang layak kita renungkan: "Jadilah pribadi yang reflektif; setiap malam, luangkan waktu untuk mengevaluasi hari Anda." Kutipan ini, meskipun terdengar sederhana, membawa kita kepada inti dari filsafat hidup yang telah lama dilupakan oleh masyarakat modern—yaitu praktik kesadaran diri melalui refleksi harian.
Pierre Hadot bukan sekadar akademisi. Ia adalah seorang pemikir yang berhasil menghidupkan kembali semangat filsafat kuno—khususnya Stoicisme dan Platonisme—sebagai gaya hidup yang membumi. Ia percaya bahwa filsafat sejati bukanlah sekadar teori yang dibahas di ruang kuliah, melainkan sebuah latihan jiwa yang dijalani sehari-hari. Salah satu latihan batin yang ia tekankan adalah refleksi harian.
Refleksi Harian: Kunci untuk Menjadi Manusia Seutuhnya
Dalam tradisi filsafat kuno, terutama Stoicisme, refleksi harian adalah bagian penting dari latihan spiritual atau spiritual exercises. Filosof seperti Marcus Aurelius bahkan menulis catatan harian yang kini kita kenal sebagai Meditations—sebuah karya klasik yang lahir dari praktik reflektif itu sendiri. Hadot melihat praktik ini sebagai sesuatu yang harus dihidupkan kembali di zaman modern.
Dengan meluangkan waktu beberapa menit sebelum tidur untuk mengevaluasi hari yang telah berlalu—apa yang telah dilakukan dengan baik, apa yang bisa diperbaiki, dan apa pelajaran yang bisa diambil—kita melatih diri untuk hidup lebih sadar dan bertanggung jawab. Ini bukan sekadar introspeksi, tetapi latihan membentuk karakter.
Mengapa Refleksi Itu Penting?
Kita hidup di tengah gangguan konstan. Dari notifikasi ponsel yang tak berhenti hingga tenggat pekerjaan yang menumpuk, sering kali kita tidak sempat “berhenti” dan merenung. Kita cenderung menjalani hari demi hari tanpa pernah benar-benar memikirkan apa yang sedang kita lakukan, kenapa kita melakukannya, dan bagaimana dampaknya terhadap diri kita dan orang lain.