Pierre Hadot: "Jadilah Pribadi yang Reflektif; Setiap Malam, Luangkan Waktu untuk Mengevaluasi Hari Anda"
- Image Creator Grok/Handoko
Pierre Hadot banyak menekankan bahwa filsafat kuno, khususnya filsafat Yunani dan Romawi, bukanlah teori abstrak seperti yang dipahami kebanyakan orang modern. Para filsuf seperti Epiktetos, Seneca, Plato, dan Marcus Aurelius menjalankan filsafat sebagai cara hidup. Mereka menulis dan berpikir bukan untuk mengajar orang lain saja, melainkan untuk mendidik diri sendiri.
Hadot menghidupkan kembali gagasan bahwa filsafat seharusnya memandu kehidupan sehari-hari. Dalam bukunya yang terkenal, Philosophy as a Way of Life, ia menunjukkan bahwa refleksi diri adalah kunci untuk membangun kebijaksanaan, kebajikan, dan ketenangan batin.
Stoicisme, Refleksi, dan Dunia Modern
Di zaman yang penuh stres dan tuntutan seperti sekarang, Stoicisme mengalami kebangkitan. Banyak tokoh modern yang mulai mengadopsi ajaran ini, mulai dari atlet, eksekutif, hingga profesional muda. Dan salah satu aspek yang paling diapresiasi adalah praktik refleksi harian—latihan mental yang menenangkan sekaligus memperkuat.
Hadot adalah sosok penting di balik kebangkitan ini. Ia berhasil menjembatani ajaran kuno dengan tantangan hidup modern. Ia tidak hanya menjelaskan Stoicisme dari sudut pandang akademis, tapi juga mengajak kita untuk mengalaminya secara nyata—dalam bentuk kebiasaan sederhana yang bisa dilakukan siapa saja.
Dari Evaluasi Diri ke Perubahan Nyata
Refleksi bukan sekadar mengenang hari. Ini adalah gerbang menuju perubahan. Ketika kita menyadari pola pikir yang salah, sikap yang merugikan, atau kata-kata yang menyakiti orang lain, kita diberi kesempatan untuk memperbaikinya. Dan perubahan sejati, seperti yang diyakini Hadot, selalu dimulai dari dalam.