Pendidikan Rumah Tangga: 4 Bekal Utama Berumah Tangga

Salah satu bekal rumah tangga, bekal ilmu
Sumber :
  • pixabay/SyauqiFillah

Jika sudah bertahun-tahun membangun rumah tangga, jangan pula merasa jadi seorang pakar lalu malas belajar ilmu rumah tangga. Kehidupan ini berjalan cepat, teknologi juga membuat segalanya berbeda dengan masa lalu. Setiap waktu ada hal baru yang mempengaruhi perkembangan jasmani maupun rohani anak-anak kita. Di sinilah pentingnya orang tua senantiasa belajar karena ilmu rumah tangga akan terus berkembang seperti juga ilmu lainnya.

Socrates: "Cinta Sejati adalah Kebijaksanaan yang Membimbing Kita Menuju Kebaikan"

Jangan salahkan siapapun jika rumah tangga terasa runyam dan tidak nyaman. Itu adalah kesalahan orang tua yang enggan menjadikan ilmu sebagai bekal utama dalam mengelola rumah tangga.

2.Gemar Beramal

Mana Sebaiknya Dikembangkan Ledih Dahulu pada Anak: Bahasa Lokal, Nasional, atau Bahasa Global

Setiap ilmu tidak akan membawa manfaat, kecuali bila sudah terwujud dalam bentuk amal. Rumus kehidupan ini sederhana, yaitu seseorang tidak akan mendapatkan sesuatu dari yang ia inginkan, tapi dari apa yang ia lakukan. Jadi bekal kedua untuk tercapainya rumah tangga ideal setelah menguasai ilmu adalah gemar mengamalkannya.

Allah berfirman, “Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-An’aam 6:132).

Mana yang Lebih Penting bagi Seorang Anak, Apakah Penguasaan Teknologi atau Etika

Kita tidak dapat mengharapkan seseorang berubah hanya karena ingin ia berubah. Kita harus melakukan usaha terlebih dahulu. Suami jangan hanya ingin disayangi istri, namun jadilah suami yang menyayangi istri terlebih dahulu. Orang tua jangan hanya ingin dihormati oleh anak-anak, namun hormati juga mereka. Mereka menjadi anak kita bukan kemudian dapat kita perlakukan seenaknya. Mereka itu adalah titipan dari Allah SWT yang harus kita rawat baik-baik.

Semua hal baik yang kita lakukan akan kembali kepada kita. Hendaknya di manapun kita berada dapat menjadi orang yang selalu bisa berbuat sesuatu, bisa memberi manfaat serta kebaikan pada lingkungan kita, khususnya tentu bagi keluarga kita.

Halaman Selanjutnya
img_title