Syekh Abdul Qadir al-Jailani: Layanilah Orang-Orang Miskin dengan Kasih Sayang, di Sana Engkau Sedang Melayani Tuhan

Perjalanan Sufi
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Kehadiran Tuhan dalam Wajah Orang Miskin

Syekh Abdul Qadir al-Jailani: “Sibukkan Dirimu dengan Memperbaiki Diri, Bukan Mencela Orang Lain”

Dalam tradisi sufistik, melihat Tuhan tidak selalu melalui pengalaman metafisik, tapi sering kali melalui kehadiran-Nya dalam kehidupan nyata. Syekh Abdul Qadir al-Jailani mengajarkan bahwa wajah Tuhan bisa tampak dalam kesedihan anak yatim, kelaparan kaum dhuafa, dan tangisan orang tua yang terlupakan. Maka, ketika seseorang dengan penuh kasih membantu mereka, sesungguhnya ia tengah menunaikan bentuk tertinggi dari cinta kepada Tuhan.

Pelayanan ini tidak memerlukan panggung besar. Ia bisa terjadi di rumah sendiri, di lingkungan sekitar, bahkan dalam aktivitas kerja sehari-hari. Yang dibutuhkan hanyalah hati yang peka dan tulus.

Shams Tabrizi: “Diam Lebih Fasih dari Seribu Kata. Di Sanalah Kebenaran Bersuara.”

Mengapa Pelayanan kepada Miskin Itu Penting?

1.     Meningkatkan Kepekaan Sosial
Melayani mereka yang membutuhkan membantu kita untuk tidak terjebak dalam zona nyaman dan menjadi pribadi yang lebih peduli terhadap ketidakadilan sosial.

Shams Tabrizi: “Berani Mencintai Berarti Siap untuk Terluka, Karena Itulah Jalan Menuju Tuhan”

2.     Melembutkan Hati
Kasih sayang yang tumbuh dari interaksi dengan kaum miskin dapat meluruhkan kesombongan dan mengajarkan kerendahan hati.

3.     Menghindari Kerasnya Hati
Dalam Islam, hati yang keras adalah salah satu penyebab seseorang jauh dari Tuhan. Pelayanan dengan cinta bisa menjadi obat bagi hati yang mengeras karena dunia.

Halaman Selanjutnya
img_title