Mansur al-Hallaj: “Tuhan Tidak Jauh. Kitalah yang Sering Menjauh” — Sebuah Renungan Tentang Kedekatan Hati

Perjalanan Sufi
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Kedekatan dengan Tuhan tidak bisa dibeli dengan materi atau pencitraan. Ia tumbuh dalam kejujuran, kepasrahan, dan rasa cinta yang dalam. Oleh karena itu, mendekatkan diri kepada Tuhan berarti mendekatkan diri kepada keikhlasan, kesabaran, dan kebaikan hati.

Seneca: Mengapa Kesuksesan Tidak Pernah Membuat Kita Puas?

Menemukan Tuhan di Dalam Diri

Mansur al-Hallaj, dalam banyak pengajarannya, menyiratkan bahwa Tuhan ada dalam segala sesuatu—dan terutama dalam diri manusia itu sendiri. Namun, untuk bisa merasakan kehadiran Tuhan, manusia harus menyelami dirinya, menundukkan egonya, dan menyingkirkan segala penghalang batin.

Seneca: Ukuran Kekayaan Bukan Soal Banyak, Tapi Tahu Kapan Cukup

Kedekatan dengan Tuhan bukan hasil dari pencarian ke luar, melainkan ke dalam. Ia adalah proses spiritual yang memerlukan kesadaran, bukan hanya ilmu. Ia membutuhkan pengalaman ruhani, bukan sekadar hafalan teks.

Kedekatan yang Menenteramkan

Seneca: Apa yang Diberikan Nasib Bukanlah Milikmu yang Sejati

Ketika seseorang merasakan kehadiran Tuhan di dalam hidupnya, maka ketenangan akan menghampiri. Ia tidak lagi cemas berlebihan terhadap masa depan, tidak juga larut dalam kesedihan masa lalu. Sebab ia tahu, Tuhan bersamanya.

Hal ini tercermin dalam kehidupan banyak tokoh spiritual yang hidup sederhana, namun hatinya kaya. Mereka tidak goyah dalam ujian, dan tidak sombong dalam keberhasilan. Semua karena mereka merasa dekat dengan Tuhan yang Maha Mengatur segalanya.

Halaman Selanjutnya
img_title