Epikuros: Makna Kebebasan Sejati Bukan Terletak pada Kekuasaan, Melainkan Kebebasan dari Hasrat dan Ketakutan
- Image Creator Grok/Handoko
Jakarta, WISATA – “Orang bebas adalah mereka yang tidak dikendalikan oleh hasrat dan ketakutan.” Sebuah kutipan mendalam dari Epikuros, filsuf Yunani kuno yang mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati datang bukan dari hal-hal luar, melainkan dari dalam diri manusia sendiri. Pandangan ini menjadi semakin relevan di tengah gaya hidup modern yang sering kali terjebak dalam ambisi tanpa ujung dan kecemasan akan masa depan.
Epikuros dikenal sebagai tokoh yang menekankan pentingnya hidup sederhana, bahagia, dan bebas dari penderitaan mental. Menurutnya, kebebasan sejati bukan tentang kebebasan politik atau sosial semata, melainkan kebebasan dari dorongan dan rasa takut yang mengekang jiwa.
Kebebasan yang Dimaksud Epikuros
Filsafat Epikuros sering disalahpahami sebagai ajaran yang mendorong hedonisme atau pengejaran kesenangan semata. Padahal, esensi pemikirannya jauh lebih dalam. Baginya, kebahagiaan tidak terletak pada kenikmatan berlebihan, melainkan pada kemampuan mengendalikan hasrat dan mengatasi ketakutan, khususnya ketakutan akan kematian dan penderitaan.
Hasrat yang berlebihan membuat manusia terperangkap dalam lingkaran keinginan yang tidak pernah berakhir. Kita menginginkan lebih banyak uang, lebih banyak status, lebih banyak pengakuan. Namun, semua itu justru menjauhkan kita dari ketenangan jiwa.
Sebaliknya, ketakutan – baik terhadap masa depan, kehilangan, kematian, atau penderitaan – menciptakan kecemasan yang konstan. Epikuros menyarankan agar manusia mempelajari dan memahami rasa takut tersebut agar tidak dikuasai olehnya. Dengan begitu, kita bisa menjalani hidup dengan lebih damai.
Relevansi di Tengah Hidup Modern