Mark Manson: Kebahagiaan Bukan Tentang Mencapai Sesuatu, Tetapi Tentang Menemukan Sesuatu yang Layak untuk Diperjuangkan
- Cuplikan Layar
Jakarta, WISATA - Pernah merasa bahwa kebahagiaan selalu terasa seperti sesuatu yang jauh di depan? Seperti garis finish yang terus bergerak maju setiap kali kita merasa sudah dekat? Banyak orang berpikir bahwa kebahagiaan adalah sesuatu yang bisa dicapai—entah itu lewat uang, karier, hubungan, atau pengakuan sosial. Tapi Mark Manson, penulis buku laris The Subtle Art of Not Giving a Fck*, punya pandangan yang berbeda: kebahagiaan bukan tentang mencapai sesuatu, melainkan tentang menemukan sesuatu yang layak untuk diperjuangkan.
Pengejaran Kebahagiaan yang Tak Pernah Berakhir
Banyak orang percaya bahwa begitu mereka mencapai tujuan tertentu, mereka akan merasa bahagia. Misalnya, berpikir bahwa setelah mendapatkan pekerjaan impian, hidup akan lebih tenang. Atau setelah punya pasangan yang sempurna, mereka akan merasa lengkap. Sayangnya, kenyataan tidak selalu seindah itu.
Begitu kita mencapai satu tujuan, sering kali kita langsung menetapkan target baru. Ini adalah apa yang disebut sebagai hedonic treadmill—kondisi di mana kita terus-menerus mengejar kebahagiaan, tetapi begitu mendapatkannya, kita hanya merasa puas sementara, lalu kembali merasa kosong dan mencari hal lain untuk dikejar.
Menurut Mark Manson, kita tidak seharusnya melihat kebahagiaan sebagai tujuan akhir, tetapi sebagai hasil sampingan dari proses yang benar-benar kita nikmati.
Apa yang Benar-Benar Layak untuk Diperjuangkan?
Manson mengajak kita untuk bertanya: Apakah yang kita perjuangkan benar-benar berarti bagi kita? Atau hanya sekadar sesuatu yang kita kejar karena tekanan sosial?
Misalnya, banyak orang ingin kaya, tetapi tidak semua orang ingin melewati proses panjang untuk membangun bisnis atau bekerja keras selama bertahun-tahun. Banyak orang ingin memiliki tubuh ideal, tetapi tidak semua orang mau berkomitmen untuk berolahraga dan menjaga pola makan sehat.
Hal yang benar-benar layak diperjuangkan adalah sesuatu yang tetap kita jalani meskipun penuh tantangan, karena kita merasa ada makna dalam perjuangan tersebut.
Menurut Manson, kita harus memilih penderitaan kita sendiri. Jika kita merasa tidak menikmati prosesnya, mungkin itu bukan sesuatu yang benar-benar kita inginkan, melainkan sesuatu yang hanya kita kejar karena ekspektasi orang lain.
Kebahagiaan Ada dalam Perjuangan, Bukan di Ujung Perjalanan
Kebanyakan orang berpikir bahwa kebahagiaan adalah kondisi di mana tidak ada lagi masalah dalam hidup. Tapi menurut Manson, kebahagiaan justru ada dalam perjuangan itu sendiri.
Coba bayangkan seorang musisi yang menghabiskan bertahun-tahun berlatih untuk akhirnya bisa tampil di panggung besar. Atau seorang atlet yang menjalani latihan keras setiap hari untuk suatu hari bisa meraih medali emas. Mereka tidak hanya menikmati hasil akhirnya, tetapi juga menikmati prosesnya—karena mereka merasa perjuangan itu layak untuk dilakukan.
Kita sering kali mengira bahwa begitu mencapai sesuatu, kita akan bahagia selamanya. Tapi kenyataannya, kebahagiaan bukanlah kondisi tetap—ia adalah sesuatu yang harus terus kita ciptakan melalui hal-hal yang kita perjuangkan setiap hari.
Berhenti Mengejar Kebahagiaan yang Semu
Di dunia modern, kita sering kali dibombardir dengan pesan bahwa kebahagiaan bisa dibeli atau diukur dengan pencapaian. Media sosial memperkuat ilusi ini dengan menampilkan kehidupan orang lain yang tampak sempurna—membuat kita merasa bahwa kita belum cukup sukses, belum cukup kaya, belum cukup bahagia.
Manson mengingatkan bahwa kebahagiaan yang sejati tidak datang dari pencapaian eksternal, melainkan dari bagaimana kita memilih untuk menghabiskan waktu dan energi kita. Jika kita selalu mengejar kebahagiaan sebagai sesuatu yang ada di luar sana, kita tidak akan pernah menemukannya.
Kesimpulan: Pilih Perjuangan yang Membawa Makna
Pada akhirnya, kebahagiaan bukanlah tentang memiliki segalanya, melainkan tentang memilih dengan bijak hal-hal yang benar-benar berarti bagi kita. Bukan tentang mencapai sesuatu yang besar, tetapi tentang menemukan sesuatu yang cukup bermakna sehingga kita rela berjuang untuk itu.
Jadi, alih-alih terus bertanya, “Bagaimana caranya agar saya bahagia?” mungkin kita bisa mulai bertanya, “Apa yang benar-benar layak untuk saya perjuangkan?”
Karena dalam perjalanan itu sendiri, di situlah kebahagiaan sejati berada.